Doa untuk Pengantin Baru, Ini Arti Sakinah, Mawadah, Warahmah

Terdapat ungkapan yang selalu hadir dalam gelaran pesta pernikahan atau di suatu unggahan media sosial. Ucapan yang populer yang ditujukan pada pengantin baru itu seringkali dilafalkan dengan singkatan samawa, yakni sakinah, mawadah, warahmah. Apa sebenarnya arti samawa?

May 7, 2023 - 07:00
Doa untuk Pengantin Baru, Ini Arti Sakinah, Mawadah, Warahmah
Ilustrasi (shutterstock)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Terdapat ungkapan yang selalu hadir dalam gelaran pesta pernikahan atau di suatu unggahan media sosial. Ucapan yang populer yang ditujukan pada pengantin baru itu seringkali dilafalkan dengan singkatan samawa, yakni sakinah, mawadah, warahmah. Apa sebenarnya arti samawa?

Berbicara tentang ucapan bagi pengantin baru ini, Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar-Ruum ayat 21 tentang pernikahan dan di dalamnya terkandung istilah samawa.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Arti dan Makna Ucapan Samawa
Dalam ajaran Islam, mendoakan orang lain sama saja dengan ibadah. Terlebih jika orang yang didoakan merupakan saudara kandung atau saudara sesama muslim. Bahkan Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk saling menyayangi dan menghargai satu sama lain.

Dalam Shahih Muslim disebutkan, doa yang dipanjatkan secara diam-diam adalah doa yang mustajab. Abu Darda RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

Artinya: "Doa seorang muslim yang diperuntukkan kepada saudara (seiman)-nya dengan tidak memperlihatkannya adalah mustajabah, di atas kepadanya ada malaikat yang bertugas setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudara (seiman)-nya, maka malaikat tersebut mengatakan, 'Semoga dikabulkan dan bagimu seperti apa yang diucapkan.'"

Meskipun mendoakan sepasang pengantin baru dengan ucapan harapan rumah tangga dan keluarga mereka samawa pastinya diketahui secara langsung, seorang muslim tetap mendapatkan keutamaan dari mendoakan muslim lainnya.

Adapun samawa secara singkat dapat diartikan sebagai "semoga rahmat Allah menyertai," hal ini dimaknai sebagai bagian dari pengharapan yang tulus bahwa pernikahan yang diselenggarakan ini dirahmati oleh Allah sehingga sepasang laki-laki dan perempuan yang telah melangsungkan pernikahan dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan saling menopang.

Seperti Apa Rumah Tangga yang Samawa?
Mengutip buku Meraih Berkah dengan Menikah yang ditulis oleh M. Thobroni dan Aliyah A. Munir, sakinah artinya tenteram, yaitu adanya kepercayaan dalam berumah tangga dan saling memahami sifat pasangan masing-masing hingga timbul perasaan tenteram, aman, dan damai.

Seiring dengan bertambahnya usia rumah tangga, visi dan misi yang sama juga menjadikan tujuan berumah tangga semakin jelas lagi berkah. Keluarga sakinah menunjukkan keluarga yang tenang.

Sementara itu, mawadah artinya cinta. Cinta merupakan tahapan berikutnya dari apa yang dirasakan pada pasangan. Rasa cinta itu tidak hanya terbatas pada keadaan fisik, harta, dan materi lainnya tetapi adanya rasa cinta karena Allah sehingga tidak akan tergoyahkan oleh berbagai godaan.

Dengan adanya rasa cinta yang menumbuhkan rasa saling percaya dan yakin satu sama lain, maka rumah tangga yang mawadah akan menjadi tempat yang paling baik untuk pulang dan berlindung. Keluarga mawadah juga menunjukkan keluarga yang saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi.

Sedangkan warahmah artinya adalah rahmat. Rahmat merupakan tahapan paling akhir dari semua perasaan, lebih tinggi daripada cinta. Pada tahap ini, sepasang suami istri benar-benar menjalankan pernikahan tanpa adanya halangan yang menghadang hingga menjadi pasangan yang diridhai oleh Allah.

Anjuran Meneladani Rumah Tangga Rasulullah SAW

Azkiya Khikmatiar dan Ulummudin menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rumah Tangga Seindah Surga: Kisah Keseharian Rumah Tangga Nabi bahwa Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam sekaligus seorang suami dan kepala rumah tangga tidak pernah mengajarkan istri-istrinya hidup dalam kemewahan. Beliau selalu mengajarkan kesederhanaan sehingga setiap rezeki yang diperolehnya akan selalu terasa cukup.

Berkat kepemimpinan Rasulullah yang tegas dan adil, rumah tangga beliau sangatlah samawa. Istri-istri Rasulullah juga merupakan perempuan-perempuan luar biasa yang taat dan patuh akan suami dan juga ajaran Islam. Hal tersebut tentu saja karena Rasulullah turut berperan dalam pekerjaan rumah tangga.

Mengutip buku Rumah Tangga Surgawi yang ditulis oleh Holilur Rohman, di tengah kesibukan beliau dalam berdakwah dan menyiarkan ajaran Allah, Rasulullah selalu turut mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyiapkan makanan, menjahit sandal, dan lain sebagainya. Hal tersebut tercantum dalam hadits berikut:

Dari Al-Aswad, ia bertanya pada Aisyah, "Apa yang Nabi SAW lakukan ketika berada di tengah keluarganya?" Aisyah menjawab, "Rasulullah SAW biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu sholat, beliau berdiri dan segera menuju sholat." (HR Bukhari, No 6039).

Hadits tersebut menegaskan bahwa rumah tangga yang samawa berasal dari peran suami dan istri yang seimbang dan bahu membahu. Tidak ada yang berat sebelah. Oleh karena itu, Rasulullah SAW dapat menjadi contoh bagi setiap lelaki muslim dalam memimpin rumah tangga mereka.

Itulah penjelasan arti dan makna dari sakinah, mawadah, dan warahmah. Ucapan ini dapat menjadi doa bagi keluarga, kerabat atau sesama saudara muslim yang baru menikah. Semoga bermanfaat.(eky)