Ditengah Kebrangkutan Silicon Valey Indeks Dolar AS Melemah

Presiden AS Joe Biden mengatakan tindakan cepat pemerintah untuk memastikan deposan dapat mengakses dana mereka di Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank harus memberikan kepercayaan kepada orang Amerika bahwa sistem perbankan AS aman.

Mar 14, 2023 - 17:05
Ditengah Kebrangkutan Silicon Valey Indeks Dolar AS Melemah
Indeks Dolar AS melemah (Foto: Ilustrasi Shutterstock)

NUSADAILY.COM - JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Dolar melemah di tengah kebangkrutan Silicon Valey Bank (SVB).

Presiden AS Joe Biden mengatakan tindakan cepat pemerintah untuk memastikan deposan dapat mengakses dana mereka di Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank harus memberikan kepercayaan kepada orang Amerika bahwa sistem perbankan AS aman.

The Fed mengumumkan akan menyediakan dana tambahan melalui Program Pendanaan Berjangka Bank baru, yang akan menawarkan pinjaman hingga satu tahun kepada lembaga penyimpanan, yang didukung oleh Kementerian Keuangan AS dan aset lain yang dimiliki lembaga ini.

Dolar AS jatuh, dengan indeks dolar, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meluncur 0,59% karena imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek jatuh dan mengurangi pendorong utama kekuatan mata uang AS baru-baru ini.

Imbal hasil surat utang dua tahun anjlok 57,2 basis poin menjadi 4,016% dalam penurunan satu hari terbesar sejak jatuhnya pasar saham Black Monday tahun 1987.

"Terlepas dari sifat risiko finansial yang cukup signifikan dari perkembangan ini selama beberapa hari terakhir, kami benar-benar belum melihat tawaran untuk dolar dari sudut pandang safe-haven atau likuiditas," kata Shaun Osborne, kepala strategi valas di Scotiabank di Toronto.

"Ini sebagian besar merupakan cerminan pasar yang menilai ulang prospek suku bunga Fed, setidaknya dalam sudut pandang jangka pendek," katanya pula.

Dana Fed berjangka turun, dengan ekspektasi suku bunga terminal Fed meluncur ke 3,84% pada Desember dari di atas 5,0% minggu lalu.

Goldman Sachs, di antara bank-bank besar lainnya, mengatakan tidak lagi memperkirakan The Fed untuk memberikan kenaikan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pada 22 Maret.

Mata uang safe-haven, seperti yen Jepang dan franc Swiss, diuntungkan dari kejatuhan SVB.

Yen Jepang menguat 1,26% pada 133,33 per dolar, sedangkan dolar turun 1,02% terhadap franc Swiss pada 0,912.

Euro naik 0,79% menjadi 1,0727 dolar AS. Sebelumnya, euro mencapai level tertinggi hampir satu bulan di 1,0737 dolar AS, menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis (16/3).

Sterling diperdagangkan pada 1,2181 dolar AS, naik 1,27%. Peso Meksiko, yang lebih kuat dari dolar sepanjang tahun, turun 2,32% versus greenback di 18,94.

Dolar Australia melonjak 1,37% menjadi 0,667 dolar AS, di jalur untuk%tase lonjakan satu hari terbesar sejak 7 Februari.

(roi)