Ditemukan Mutasi Covid Orthrus, Bagaimana Gejalanya?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga hingga saat ini telah mencantumkan Orthrus sebagai salah satu dari tiga varian paling teratas di Eropa.

Feb 21, 2023 - 17:52
Ditemukan Mutasi Covid Orthrus, Bagaimana Gejalanya?
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Virus corona penyebab Covid-19 kembali bermutasi. Sekitar 25 persen dari keseluruhan kasus Covid-19 di Inggris disebabkan oleh subvarian Omicron CH.1.1 atau Orthrus.

Sejauh ini, apa saja gejala Covid-19 subvarian Orthrus yang terdeteksi?

Mengutip The Independent, subvarian ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November 2022 lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga hingga saat ini telah mencantumkan Orthrus sebagai salah satu dari tiga varian paling teratas di Eropa.

Seperti Kraken, nama Orthrus juga diambil dari mitologi Yunani. Orthrus dipercaya sebagai seekor anjing berkepala dua yang menjaga kastil raksasa.

BACA JUGA : Kasus Positif Covid di Indonesia Bertambah 190, Tak Ada...

Sebuah tinjauan pracetak yang dipublikasikan dalam BioRxiv menyebutkan bahwa Orthrus memiliki 'ketahanan netralisasi yang konsisten dan lebih kuat daripada XBB, XBB.1, dan XBB.1.5'. Artinya, sama seperti sebelum-sebelumnya, Orthrus disebut lebih menular dibandingkan subvarian lainnya.

Tak hanya itu, subvarian ini juga disebut-sebut menampilkan mutasi gabungan antara Omicron dan Delta. Artinya, Orthrus memiliki sifat kedua varian tersebut.

Subvarian satu ini juga disebut lebih kebal terhadap antibodi, baik yang berasal dari infeksi sebelumnya ataupun vaksinasi.

Gejala Covid-19 subvarian Orthrus

Sejauh ini, belum banyak gejala Covid-19 subvarian Orthrus yang dilaporkan. Hanya saja, diyakini bahwa subvarian ini akan menimbulkan gejala yang tak jauh berbeda dengan subvarian-subvarian sebelumnya.

Mengutip Express, sejauh ini gejala awal Covid-19 subvarian anyar yang dilaporkan hanya meliputi sakit tenggorokan, pilek, dan batuk.

Selain tiga gejala di atas, Orthrus juga dipercaya memicu gejala-gejala infeksi lainnya. Berikut di antaranya.

1. Sakit tenggorokan

Bukan rahasia lagi, sakit tenggorokan jadi salah satu gejala khas Covid-19. Sakit tenggorokan biasanya akan terasa seperti iritasi, gatal di tenggorokan, dan kesulitan saat menelan.

Anda bisa meredakan sakit tenggorokan dengan konsumsi minuman hangat, seperti teh jahe.

2. Pilek

Pilek memang jadi gejala Covid-19 yang belakangan paling sering ditemukan. Beberapa orang bahkan kini menyamakan Covid-19 dengan flu pilek pada umumnya.

Pilek biasanya akan muncul dengan perasaan tersumbat pada hidung yang membuat Anda tak nyaman saat bernapas. Pilek juga hadir dengan lendir berlebih di hidung.

3. Batuk

Sejak awal, batuk memang jadi salah satu tanda Covid-19 yang selalu diperhatikan. Namun, batuk pada Covid-19 tak sama dengan batuk lainnya.

BACA JUGA : Kasus COVID-19 Menurun, 80 Juta Orang Diprediksi Mudik...

Pada kasus infeksi SARS-CoV-2, batuk biasanya akan cenderung bersifat kering tanpa dahak.

4. Demam

Setiap penyakit yang disebabkan infeksi akan memicu demam. Demam jadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh tengah bekerja melawan virus corona penyebab Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh dan memicu peradangan.

5. Kelelahan

Rasa lelah bisa muncul meski Anda tak melakukan aktivitas fisik yang berarti. Rasa lelah ini biasanya menjadi tanda bahwa energi yang dimiliki tubuh semakin berkurang karena sibuk melawan peradangan yang terjadi.

6. Sakit kepala

Sama seperti demam dan kelelahan, sakit kepala pada gejala Covid-19 subvarian Orthrus juga jadi tanda bahwa tubuh sedang melawan peradangan.

Sakit kepala biasanya akan muncul berupa sensasi berdenyut yang bertahan dalam beberapa lama.(lal)