Dinkes DKI Wanti-wanti Orang Dewasa Masih Bisa Terkena Campak

Ngabila mengatakan kasus campak di DKI mulai meningkat pada September-November 2022. Lalu mulai mengalami penurunan pada Desember 2022.

Jan 20, 2023 - 23:02
Dinkes DKI Wanti-wanti Orang Dewasa Masih Bisa Terkena Campak
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menyatakan penyakit campak bisa menginfeksi segala usia. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa (iStockphoto/RomoloTavani)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mewanti-wanti masyarakat Ibu Kota untuk berhati-hati terhadap penularan penyakit campak.

Pasalnya, penyakit ini menginfeksi segala usia. Tak hanya kalangan anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

"Perlu diingat, 75 persen campak mengenai balita, 20 persen anak SD, dan 5 persen pada dewasa," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/1).

Ngabila mengatakan kasus campak di DKI mulai meningkat pada September-November 2022. Lalu mulai mengalami penurunan pada Desember 2022.

BACA JUGA : DKI Bangun Tanggul Sepanjang 1,4 Km di Kali Pesanggarahan

Akan tetapi, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada. "Di DKI hanya ada kenaikan kasus, tapi belum ditetapkan sebagai KLB," ucapnya.

Ngabila menyebut kenaikan kasus campak di Indonesia terjadi karena menurunnya capaian imunisasi pada anak seiring kondisi pandemi virus corona (Covid-19) yang menyebabkan konsentrasi tenaga kesehatan terbagi untuk mengejar vaksinasi Covid-19.

Dengan demikian, Dia meminta agar para orang tua segera melengkapi imunisasi campak dan rubella, dengan pemberian selama tiga kali. Rinciannya diberikan pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.

"Lakukan deteksi dini. Jika anak demam disertai keluar bintik merah pada kulit atau kemerahan pada mata, batuk dan pilek, segera bawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk diobati dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, atau jika diperlukan pengambilan sampel darah untuk diagnosis," kata dia.

BACA JUGA : Dishub DKI Jakarta Tiadakan Car Free Day Saat Perayaan...

"Penting menyisir dan melengkapi imunisasi campak rubella balita dan anak SD," sambungnya.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan ada 3.341 kasus yang teridentifikasi di 223 kabupaten/kota.

Nadia menyebut KLB dapat ditetapkan apabila minimal terjadi lima kasus campak di suatu wilayah.

Namun, Nadia memastikan hingga saat ini pemerintah belum berencana menetapkan status KLB se-Indonesia.(lal)