Dinkes DKI Ungkap 25 dari 45 Anak Pengidap Gangguan Gagal Ginjal Akut Misterius Meninggal Dunia

42 kasus gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak itu terjadi sepanjang Januari hingga Oktober 2022. Gangguan gagal ginjal akut misterius itu mayoritas diderita anak berusia di bawah 5 tahun.

Nov 26, 2022 - 17:00

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta catat 42 kasus gangguan gagal ginjal akut misterius dialami anak berusia 0-18 tahun di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 25 anak dinyatakan meninggal dunia.

"Sebanyak 42 kasus, 25 meninggal dunia, 7 rawat inap, 10 sembuh," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dimintai konfirmasi, Sabtu (15/10/2022).

Yudi menjelaskan 42 kasus gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak itu terjadi sepanjang Januari hingga Oktober 2022. Gangguan gagal ginjal akut misterius itu mayoritas diderita anak berusia di bawah 5 tahun.

BACA JUGA : 131 Anak Alami Gangguan Ginjal Akut, Kemenkes RI: Tak Terkait COVID-19

 "Ada 37 kasus balita (di bawah 5 tahun) ada 5 kasus usia 5-18 tahun," ujar Yudi.

Gejala Gangguan Gagal Ginjal Akut

Berdasarkan data di akun Instagram Dinkes DKI disebutkan gejala lanjutan dari gejala awal tersebut. Di antaranya frekuensi buang air kecil (BAK) berkurang hingga sesak nafas.

"Gejala gangguan gagal ginjal akut misterius, gejala awal demam, diare atau muntah, batuk atau pilek," demikian tulisan pada data di akun Instagram Dinkes DKI seperti dilihat, Sabtu (15/10/2022).

Dilansir dari detik.com, data Dinkes DKI itu juga menerangkan gejala lanjutan dari gejala awal tersebut. Di antaranya frekuensi buang air kecil (BAK) berkurang hingga sesak nafas.

BACA JUGA : Simak! Ini Kebiasaan Buruk Anak Muda yang Bisa Merusak Kesehatan Ginjal

"Gejala lanjutan jumlah urine dan frekuensi BAK berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran, sesak nafas," tulisnya.

Segera Dibawa ke Rumah Sakit

Dinkes DKI mengimbau anak yang mengalami gejala tersebut segera dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Menurutnya, penanganan pemulihan gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak akan lebih cepat tertangani jika lebih cepat terdeteksi.

"Jika anak ditemukan demam, diare, muntah, frekuensi BAK berkurang sebaiknya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan. Semakin cepat gangguan ginjal akut misterius terdeteksi, semakin baik perbaikan penyakit jika ditangani secara khusus," demikian tulisan pada data di akun Instagram Dinkes DKI seperti dilihat, Sabtu (15/10/2022).

Sementara itu, penyebab pasti gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak itu belum diketahui.

"Penyebab pasti dari gangguan ginjal akut misterius belum diketahui dan masih dalam proses investigasi," tulis data Dinkes DKI.

Berikut langkah pencegahan penyakit gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak:
- Cukupi kebutuhan cairan harian sesuai usia
- Konsumsi makanan lengkap dan gizi seimbang
- Terapkan pola hidup sehat
- Hindari mengkonsumsi obat-obatan keras terbatas tanpa resep dokter. (ros)