Dikritik, Arab Saudi Bolehkan Perayaan Hallowen Tapi Larang Maulid Nabi

Gara-gara memperbolehkan perayaan Hallowen, sejumlah netizen menyindir Arab Saudi. Karena negara itu mengizinkan perayaan Hallowen dan melarang perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.

Nov 26, 2022 - 17:17

NUSADAILY.COM - RIYADH – Gara-gara memperbolehkan perayaan Hallowen, sejumlah netizen menyindir Arab Saudi. Karena negara itu mengizinkan perayaan Hallowen dan melarang perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.

Dilansir dari detikcom, netizen menyebut Arab Saudi menerapkan standar ganda terkait Halloween, yang bukan acara khas umat Muslim, dan peringatan kelahiran Sang Rasul, demikian dikutip Middle East Monitor.

 

"Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. GEA Saudi mengadakan acara yang disebut "Scary Weekend", sementara perayaan Maulid masih dilarang," tulis pemilik akun @Musa_Maliki di Twitter.

 

Warganet lain juga menyuarakan kekecewaan terhadap Saudi atas perayaan semacam itu.

 

"Muslim di Saudi merayakan Halloween. Apa yang terjadi, apa yang terjadi di Saudi? Benar-benar gila," tulis pemilik akun Bilal Gani.

Arab Saudi dilaporkan menggelar festival Halloween pada pekan lalu. Selama ini, kerajaan melarang perayaan semacam itu karena dianggap tak sesuai ajaran Islam.

 

Perayaan Halloween di Arab Saudi diberi nama "Scary Weekend" yang berlangsung pada Kamis dan Jumat di Boulevard Riyadh. Orang-orang mendatangi lokasi itu mengenakan kostum bertema hantu, beberapa mengenakan kostum mewah.

 

Arab News melaporkan, festival Halloween ini merupakan rangkaian dari acara Riyadh Season yang berlangsung di ibu kota Saudi.

 

Dalam laporan itu, mereka menuliskan saat Halloween lama dijauhi di negara Teluk, para tamu acara tersebut menggambarkan festival sebagai bentuk hiburan yang tak berbahaya.

 

Sementara itu, New York Times menuliskan acara ini didanai pemerintah Arab Saudi. Mereka sengaja menggelar festival tepat sebelum Halloween agar tak terlihat memperingati festival itu.

 

"Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan. Terkait halal atau haram saya tak tahu soal ini," kata salah satu pengunjung festival di Saudi itu.

 

Ia kemudian berujar, "Kami merayakan ini untuk bersenang-senang dan tak ada yang lain. Kami tak percaya pada apa pun [terkait Halloween]."

 

Scary Weekend merupakan acara bertema kostum kedua di Riyadh. Acara serupa, berlangsung pada awal tahun ini di Riyadh Boulevard city pada 17-18 Maret.

 

Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) menjadi pemimpin Arab Saudi, banyak gebrakan yang menuju keterbukaan di negara itu.

 

Beberapa di antaranya mengizinkan pembukaan bioskop, festival musik, dan pelonggaran kebijakan terhadap perempuan.(*)