Didik Rachbini Sebut Banyak Partai Tak Percaya Hasil Survei

Dia kemudian menyinggung soal hasil survei yang menempatkan 3 sosok capres menonjol untuk Pemilu 2024. Menurutnya, nama seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Prabowo Subianto tersaring dari riset-riset yang beredar

Jan 13, 2023 - 19:54
Didik Rachbini Sebut Banyak Partai Tak Percaya Hasil Survei
Didik Rachbini Sebut Banyak Partai Tak Percaya Hasil Survei

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Guru Besar Ilmu Ekonomi Politik Universitas Paramadina Profesor Didik J Rachbini menyoroti banyak partai tak percaya dengan riset akademik survei. Menurut Didik, hal itu dikarenakan banyak lembaga survei yang tak kredibel.
"Pada saat ini masih banyak partai dan pimpinan partai yang tidak percaya kepada riset akademik survei. Ini beralasan karena memang banyak sekali lembaga survei yang tidak kredibel, karena metodenya tidak dijalankan dengan baik, dan lebih banyak lagi survei dipakai untuk kepentingan politik dengan menafikan metode ilmiahnya," kata Didik dalam keterangannya, Jumat (13/1/2023).

BACA JUGA : Mas Ganjar, Inflasi Jawa Tengah Kok Bisa Lampaui Jakarta...

Dia kemudian menyinggung soal hasil survei yang menempatkan 3 sosok capres menonjol untuk Pemilu 2024. Menurutnya, nama seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Prabowo Subianto tersaring dari riset-riset yang beredar.

"Dari kemajuan riset survei yang ada sekarang, 3 calon pemimpin yang menonjol tidak lain adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo (urutan berdasarkan abjad). Tiga nama ini merupakan aspirasi yang tersaring dari riset-riset akademik tersebut. Riset-riset manipulatif sudah sulit untuk menafikan realitas dari hasil survei dan banyak lembaga," ujarnya.

Didik mengingatkan terkait partai yang mengesampingkan suara 'silent majority'. Mayoritas tersebut menurutnya akan menjadi penentu dari pemilihan presiden atau pemilihan legislatif.

"Dari mana silent majority diketahui secara lebih pasti (bukan pasti seratus persen karena ada margin error dari sampling yang ilmiah). Jawabnya dari metode riset polling, yang berbasis pada sampling yang ilmiah sesuai metode akademik yang sudah puluhan tahun dipraktekkan oleh para pollster dan peneliti," tutur Didik.

BACA JUGA : Awas! Kabel Listrik di Jalan Rasuna Said Kuningan Menjuntai...

"Riset akademik berbicara jujur, kecuali lembaga riset yang manipulatif, yang lembaga dan pelakunya dipakai untuk mengelabui publik. Lembaga riset seperti ini tidak akan berumur panjang," pungkasnya.(ris)