Didesain Nyaman dan Ramah Lingkungan, Pasar Besar Kota Batu Bakal Jadi Sentra Wisata Kuliner

Proyek revitalisasi Pasar Besar Kota Batu yang menelan anggaran Rp151,5 miliar mengusung konsep bangunan gedung hijau (BGH). Gedungnya seluas 3,3 hektar dibangun setinggi tiga lantai di lahan seluas 4,5 hektar. Proyek yang dikerjakan PT Sasmito ini diperkirakan rampung pada Mei 2023.

Mar 28, 2023 - 15:54
Didesain Nyaman dan Ramah Lingkungan, Pasar Besar Kota Batu Bakal Jadi Sentra Wisata Kuliner
Pembangunan PAsar Induk Amongtani sudah 90 persen.

NUSADAILY.COM-KOTA BATU– Proyek revitalisasi Pasar Besar Kota Batu yang menelan anggaran Rp151,5 miliar mengusung konsep  bangunan gedung hijau (BGH). Gedungnya seluas 3,3 hektar dibangun setinggi tiga lantai di lahan seluas 4,5 hektar. Proyek yang dikerjakan PT Sasmito ini diperkirakan rampung pada Mei 2023.

Pasar Induk Kota Batu yang terbagi dalam sembilan zonasi diperkirakan menampung 3.306 pedagang. Rinciannya sebanyak 1.097 pedagang berasal dari PKL pagi dan 2.209 merupakan pedagang Pasar Besar Batu unit 1 hingga unit 5. Bangunan tersebut dirancang dengan luas los masing-masing 2×2 meter dan tiap kios seluas 3×3 meter.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun dibuat kagum atas progres pembangunan Pasar Induk Kota Batu. Menurutnya, pelaksana jasa konstruksi, yakni PT Sasmito cukup cermat dalam mendesain bangunan pasar yang nyaman sekaligus ramah lingkungan. Hal ini terlihat pada pembuatan sanitasi dan sirkulasi udara yang sudah memenuhi mutu standar.

"Artinya pasar ini sudah ramah lingkungan, kebutuhan pasar sehat sudah terpenuhi. Apalagi sudah dilengkapi IPAL. Bisa dihitung dengan jari, pasar di Indonesia yang memiliki IPAL," ujar Khofifah saat melihat langsung progres pembangunan Pasar Induk Kota Batu.

Sebagai ruang perjumpaan antara pedagang dan pembeli, bangunan Pasar Induk Kota Batu dirancang sangat nyaman dan aman. Terlebih sentra perekonomian ini nantinya akan beroperasi 24 jam penuh. Selain sebagai tempat belanja, pasar ini sekaligus dijadikan sebagai sentra wisata kuliner yang ditempatkan di lantai teratas.

Usulan sebagai sentra wisata kuliner itu dilontarkan Dewanti Rumpoko saat duduk sebagai Wali Kota Batu. Gagasan ini dihadirkan untuk menambah destinasi wisata baru untuk mengurai penumpukan wisatawan yang berpotensi memicu kemacetan. Meski begitu ada beberapa yang harus dievaluasi. Salah satunya harus ada papan petunjuk untuk memudahkan pembeli. 

"Entah dari papan atau led. Harus ada papan petunjuk dimana letak toko sepatu, toko buah, daging dan lain sebagainya. Sehingga para pengunjung bisa langsung menuju titik yang dituju dan tidak muter-muter lagi," ujar Khofifah.

Project Manager PT Sasmito pelaksana pembangunan pasar, Joko Suwarno menjelaskan bahwa pasar induk Kota Batu menerapkan konsep bangunan gedung hijau dan direncanakan meraih peringkat BGH Pratama pada tahap perencanaan.

"Kemajuan pelaksanaan pembangunan fisiknya mencapai 94,45 persen dan penyerapan keuangannya 84 persen," ujar Joko. (oer)