Di BEI PT Nusantara Sawit Bakal Lakukan IPO

PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk bakal melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal Maret 2023. Perseroan menawarkan sebanyak 3,56 miliar saham atau 15% dari modal disetor dan ditempatkan.

Feb 18, 2023 - 00:07
Di BEI PT Nusantara Sawit Bakal Lakukan IPO
IPO Nusantara Sawit Sejahtera (Foto: Shutterstock)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk bakal melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal Maret 2023. Perseroan menawarkan sebanyak 3,56 miliar saham atau 15% dari modal disetor dan ditempatkan.

Perseroan telah memulai masa penawaran awal atau bookbuilding pada hari ini (17/2/2023) hingga 22 Februari 2023. Adapun, harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp122 - Rp190 per saham.

 “Jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp435,32 miliar hingga Rp677,96 miliar,” demikian tertulis dalam prospektus perseroan, Kamis (16/2/2023).

Emiten perkebunan kelapa sawit ini juga akan menerbitkan sebanyak 1,78 miliar Waran Seri I atau sebanyak 8,82% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor. Waran Seri I dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 11 September 2023 hingga 11 September 2024.

Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru dan modal kerja entitas anak yang akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal kepada entitas anak.

Secara rinci dana hasil IPO akan diberikan kepada PT Borneo Sawit Perdana (BSP), di mana sebesar 29,8% akan digunakan oleh BSP untuk kebutuhan biaya belanja modal atau capital expenditure (capex) dalam membangun fasilitas pabrik kelapa sawit di atas lahan seluas 40 hektare dengan kapasitas produksi 60 ton TBS per jam.

“Alasan dan pertimbangan BSP untuk membangun fasilitas pabrik kelapa sawit adalah untuk menambah kapasitas produksi crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK), demi meningkatkan profitabilitas serta efisiensi biaya distribusi crude palm oil (CPO) melalui metode piping milik BSP,” lanjut prospektus.

Kemudian, sebesar 3,2% akan digunakan sebagai capex dalam membangun pembangunan terminal khusus pada tahun 2023. Terminal tersebut nantinya dilengkapi direct piping system dari lokasi pabrik kelapa sawit BSP sepanjang 1,5 kilometer di Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Sementara, sekitar 9,4% akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.

Selanjutnya, dana hasil IPO akan diberikan kepada PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) dengan rincian, sekitar 47,0% akan digunakan untuk kebutuhan biaya belanja modal BSSU dalam melakukan penanaman baru tanaman kelapa sawit.

BSSU akan menggunakan dana capex tersebut antara lain untuk melanjutkan proses pembebasan lahan atas lahan seluas 6.831 hektare agar dapat menjadi Hak Guna Usaha, untuk pembiayaan proses pembibitan tanaman kelapa sawit, dan untuk pembiayaan dan pemupukan tanaman selama periode TBM pada tahun ke 0–3 hingga direklasifikasi menjadi TM pada tahun ke 4.

Terakhir, dana hasil IPO juga akan diberikan kepada PT Prasetya Mitra Muda (PMM) dengan rincian sekitar 10,6% akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja PMM, dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.

Nusantara Sawit Sejahtera dijadwalkan melantai di bursa pada 10 Maret 2023 dengan kode NSSS. Tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 28 Februari 2023. Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 2 Maret hingga 8 Maret 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 8 Maret dan 9 Maret 2023.

Perseroan menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

(roi)