Derita Petani Padi Magetan, Kurang Air Terserang Beluk Hingga Potong Leher

Petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli air, selain itu diserang hama wereng, beluk dan potong leher membuat bulir padi mereka tak berisi.

May 31, 2023 - 16:20
Derita Petani Padi Magetan, Kurang Air Terserang Beluk Hingga Potong Leher
Foto : Kondisi tanaman padi petani di desa Pendem Ngariboyo Magetan. Rabu (31/05/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Hasil panen tanaman padi milik pertanian di Kabupaten Magetan pada musim tanam kedua tahun ini dipastikan tidak maksimal. Pasalnya musim kemarau datang lebih cepat membuat hektaran padi kekurangan air. Belum lagi serangan hama wereng, beluk hingga potong leher menyerang mereka. 

Dari pantauan media ini di dua kecamatan, yaitu kecamatan Parang dan Ngariboyo. Kendala terbesar yang dihadapi petani adalah air dan hama. Petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli air, selain itu ancaman serangan hama wereng yang membuat bulir padi mereka tak berisi.

Di desa Krajan kecamatan Parang ini misalnya, setiap petani harus merogoh kocek antara Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta untuk membeli air sumur pompa. Bila tidak tanaman padinya dipastikan mati. Meski telah mengeluarkan biaya lebih padi mereka tidak selamat terserang hama beluk hingga potong leher. 

"Saya sudah membeli air pompa sepuluh kali, total ya hampir satu juta lah. Tapi pas muncul padi langsung putih, kemudian pada jelang berisi malah potong leher," kata Rusmanto salah satu petani di desa Krajan, Rabu (31/05/2023).

Menurutnya, kembali modal saja tidak, biaya garap, pupuk pupuk mahal dan biaya obat obatan ditambah harus membeli air. Meski tidak semua petani alami seperti dirinya sebagian besar petani di musim tanam kedua kali ini dipastikan tidak beruntung.

"Paling yang tersisa akibat hama ini 25 persenan bisa dibawa pulang. Rugi petani mas, bila di kurs dengan biaya di atas," pungkasnya.

Hal serupa juga dialami sebagian petani di Desa Pendem Kecamatan Ngariboyo, mereka mengeluh tanaman padinya tak sehat. Ada yang bulir padinya tak berisi hingga terkena potong leher. Sebagian petani memilih tak mengairi sawah karena tidak ingin bertambah rugi.

Seperti petani bernama Hari ini misalnya, Dia lebih memilih membiarkan tanaman padinya tak diairi karena merasa putus asa terhadap serangan hama beluk. Berbagai insektisida dia semprotkan namun tetap saja tidak mempan.

"Sudah saya semprot sudah saya lakukan pengobatan dengan insektisida apa pun tetapi hasilnya sama saja. Hama sulit mati, dari pada rugi ya saya biarkan ngak saya airi. Air kan beli biaya lagi," katanya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Samsudin. Selain padinya kurang air ada hama beluk dan potong leher. Imbasnya, hasil panen dipastikan menurun. 

"Air karena kurang kita bisa beli dari sumur pompa ya. Tapi karena potong leher hasilnya tidak bisa maksimal. Satu tangkai paling yang ada isinya di ujung saja. Mudahan masih balik modal nanti," ungkapnya pasrah. (*/nto).