Demokrat Mulai Berulah, Ultimatum Anies Karena Tak Kunjung Deklarasi Cawapres

"Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi," ucap Andi Arief saat dihubungi, Senin (5/6).

Jun 6, 2023 - 16:33
Demokrat Mulai Berulah, Ultimatum Anies Karena Tak Kunjung Deklarasi Cawapres

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief,memberikan ultimatum ke bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan yang tak kunjung menentukan dan mengumumkan cawapresnya.

Demokrat mempertimbangkan untuk mengevaluasi dukungannya kepada Anies jika cawapres tetap tak diumumkan pada bulan Juni.

"Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi," ucap Andi Arief saat dihubungi, Senin (5/6).

Demokrat, NasDem dan PKS belakangan ini telah membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung Anies sebagai capres. Namun, koalisi ini belum mengumumkan cawapresnya.

Andi berpendapat ada tren penurunan elektabilitas Anies di sejumlah hasil survei yang dirilis pelbagai lembaga belakangan ini. Terbaru, tren penurunan ini terungkap lewat hasil survei yang dirilis lembaga Indikator.

Menurut survei ini dalam simulasi tiga nama, suara Prabowo Subianto mencatat angka tertinggi dengan 38 persen. Disusul Ganjar 34,2 persen, Anies 18,9 persen, dan 8,8 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.

Andi meyakini penurunan elektabilitas Anies karena tak kunjung mendeklarasikan cawapres.

"Jadi kita akan mengajukan usul kepada Pak Anies agar bulan Juni ini segera dideklarasikan agar tidak semakin dalam jaraknya, makin jauh jaraknya," kata dia.

"Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat," imbuh dia.

Andi yakin deklarasi cawapres akan semakin memperkuat keinginan masyarakat terhadap perubahan. Sehingga hal itu diprediksi bisa mendorong kenaikan elektabilitas.

"Partai maupun mereka yang mau perubahan itu yakin dan mulai bergerak dan menaikkan kembali elektabilitas Pak Anies," kata dia.

Ultimatum dari Demokrat itu lantas direspons oleh PKS dan NasDem. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menegaskan Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang ditandatangani tak mengatur tenggat waktu bagi Anies untuk menentukan dan mengumumkan cawapresnya.

"Di piagam itu kan enggak ada limitasi waktu yang diberikan ke Anies untuk menentukan wakil," kata Ali, Senin (5/6).

Isi Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang ditandatangani oleh Demokrat, PKS dan NasDem pada poin ketiga berisikan memberi mandat kepada capres untuk memilih calon pasangannya.

Kemudian pada poin keenam berisikan pada waktunya koalisi mengumumkan pasangan capres dan cawapres.

"Ada hal apa? Artinya kan kedaulatan itu sudah diserahkan kepada Anies," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi merespons santai ancaman Partai Demokrat. Aboe mengklaim Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tetap solid hingga kini.

"Yang begitu-begitu mah kita terima baik-baik saja, enggak usah terlalu serius," kata Aboe di kompleks parlemen, Senin (5/6).

Aboe menyebut PKS setuju dengan Partai Demokrat yang mengusulkan agar cawapres Anies segera diumumkan. Ia pun menghormati usulan Partai Demokrat tersebut.

"Ya enggak apa-apa, namanya juga mendorong," ucap dia.

Sejauh ini Anies belum mau membeberkan kapan bakal mendeklarasikan cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Dia pun enggan memberitahu ciri-ciri cawapres yang ia pilih.

Cawapres Anies Lagi Ditimbang

Terpisah, Anggota tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said mengatakan tim sedang melakukan finalisasi dan menimbang plus-minus sosok calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Ia menyampaikan untuk merespons ancaman Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief yang bakal mengevaluasi dukungan ke Anies Baswedan jika tak kunjung mengumumkan bakal cawapres pada Juni.

"Pada saat ini tim delapan terus melakukan pendalaman untuk finalisasi baik waktu terbaik pengumuman calon wakil presiden maupun deklarasi gabungan. Semua opsi sedang ditimbang plus minusnya," kata Sudirman, Senin (5/6).

Anies memiliki tim kecil yang dinamakan Tim 8. Tim ini terdiri atas perwakilan NasDem, PKS, serta Demokrat dan Anies. Tim ini memiliki tugas untuk membantu mencari dan memberi masukan buat calon wakil presiden yang bakal mendampingi Anies.

Sudirman memahami setiap partai anggota koalisi Anies memiliki aspirasi, baik soal opsi cawapres maupun waktu terbaik melakukan deklarasi bersama.

Ia pun menghargai aspirasi Demokrat agar segera dilakukan deklarasi bersama. Dari upaya itu, ia mengatakan akan menambah keyakinan meningkatnya elektabilitas Anies Baswedan dan para parpol pengusungnya. 

"Tugas Tim 8 menjembatani semua aspirasi tersebut, yang dalam beberapa hal tidak selalu sama," kata dia.

Sudirman bersyukur suasana saling percaya terjalin Tim 8 KPP. Baginya, kondisi ini memudahkan dalam mengkomunikasikan pelbagai hal yang menjadi perhatian dan aspirasi para pihak.

"Upaya untuk penguatan koalisi terus kami lakukan. Mengingat memang tekanan dalam berbagai bentuk terus dialami oleh rekan-rekan koalisi," kata dia.(han)