Demokrat Minta Mahfud Md Jelaskan soal Perang Bintang: Jangan Lempar Sepotong-Potong

"Kalau betul itu ada, segeralah didetailkan supaya masyarakat tidak bertanya-tanya. Kalau disebut perang bintang, siapa dengan siapa, bintang apa dengan siapa begitu. Dan benahi segera, karena dia yang paling tahu, ya dia harusnya menuntaskan," jelas dia.

Nov 26, 2022 - 17:31

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan meminta Menko Polhukam Mahfud MD tidak memberikan informasi yang mengambang soal perang bintang tengah terjadi di tubuh Polri.

Menurut Hinca, informasi yang dibagikan Mahfud kepada masyarakat tidak lengkap.

"Kita berharap ke pak Mahfud tidak melepas informasi yang sepotong-sepotong, yang cuma bikin kita bertanya-tanya, cari tahu sana-sini... Kita minta pak Mahfud untuk menyampaikan lebih lengkap, lebih detail, dan menindaklanjutinya," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (7/11).

Hinca meminta Mahfud segara memberikan informasi lebih detail apabila 'perang bintang' itu benar ada. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan tanda tanya di masyarakat.

Tak hanya itu, ia juga meminta Mahfud untuk menindaklanjuti hal tersebut.

"Kalau betul itu ada, segeralah didetailkan supaya masyarakat tidak bertanya-tanya. Kalau disebut perang bintang, siapa dengan siapa, bintang apa dengan siapa begitu. Dan benahi segera, karena dia yang paling tahu, ya dia harusnya menuntaskan," jelas dia.

Mahfud sebelumnya mengatakan ada perang bintang sedang terjadi di tubuh Polri.

Kata Mahfud, sejumlah jenderal sedang membuka kartu jenderal lainnya. Ia memberi perhatian khusus terhadap hal ini.

"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini, para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," kata Mahfud melalui pesan singkat, Minggu (6/11).

Salah satu manuver yang sedang jadi sorotan Mahfud adalah pengakuan mantan anggota polisi yang juga pengusaha tambang Ismail Bolong, yang mengaku pernah menyetorkan duit untuk Kabareskrim.

Belakangan, Ismail menarik pernyataan tersebut. Menurut Mahfud, Ismail ditekan oleh mantan Kepala Biro Pengamanan Internal (Karopaminal) Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Mahfud juga berencana menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait isu dugaan kasus mafia tambang buntut pernyataan Ismail Bolong.

Terlebih, pihaknya juga mengaku masih menemukan aduan serupa hingga saat ini.

"Nanti saya akan koordinasi dengan KPK untuk membuka file tentang modus korupsi dan mafia di pertimbangan, perikanan, kehutanan, pangan, dan lain-lain," kata dia.

Publik tengah menyoroti dinamika yang terjadi di tubuh Polri usai hebohnya kasus Ferdy Sambo. Sejumlah jenderal terseret berbagai macam kasus hukum.

Paling anyar, Brigjen Hendra Kurniawan yang terseret kasus perintangan hukum dalam pembunuhan Brigadir J. Ada pula Irjen Teddy Minahasa yang terjerat kasus peredaran narkoba.(han)