DAY Ayah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Histeris Lihat 2 Jenazah Anaknya Diautopsi

"Anakku mati pak, anakku mati pak," teriak DAY, di lokasi, Sabtu (5/11). Teriakan itu berulang-ulang keluar dari mulutnya. Tanpa henti.

Nov 5, 2022 - 18:25
DAY Ayah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Histeris Lihat 2 Jenazah Anaknya Diautopsi

NUSADAILY.COM – MALANG - DAY (41) menangis dan berteriak histeris saat menyaksikan pihak berwenang mulai menggali makam almarhum NDR (16) dan NDB (13) yang menjadi korban tewas Tragedi Kanjuruhan untuk diautopsi.

Diketahui, mendiang NDR (16) dan NDB (13) merupakan putra DAY.

DAY tiba di makam kedua anaknya didampingi sejumlah rekan Aremania dan Kuasa Hukumnya, Imam Hidayat.

Ia kemudian memasuki tenda tim forensik tempat autopsi dilakukan.

Namun tak lama, tidak sampai lima menit, tangisan DAY pecah. Di sela tenda, terlihat dia bahkan sampai tersungkur terduduk di tanah.

"Anakku mati pak, anakku mati pak," teriak DAY, di lokasi, Sabtu (5/11). Teriakan itu berulang-ulang keluar dari mulutnya. Tanpa henti.

Seorang Aremania kemudian berusaha menenangakan. Beberapa orang juga melakukan hal yang sama

"Mas iling pesen ayah. Ayah disini. Jangan nangis, anakmu berjuang untuk keadilan," kata salah satu Aremania.

Tapi dia kemudian terlihat lemas. DAY lalu pingsan. Relawan BPBD lalu membopongnya menjauh dari pemakaman menuju mobil ambulans.

Mengutip CNNIndonesia.com, di lokasi area makam keduanya kini telah dikelilingi police line. Terdapat pula tenda yang didirikan.
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes dr Erwinn Zainul Hakim mengatakan autopsi akan dilakukan oleh tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

Erwinn menyebut autopsi akan sepenuhnya dilakukan PDFI. Sementara Biddokkes Polda Jatim hanya memfasilitasi prosesnya.

Dia menyebut autopsi itu akan dilakukan dengan cara ekshumasi. Prosesnya yakni dengan penggalian makam korban, dan pemeriksaan langsung dilakukan di tempat.

Di sisi lain sejumlah suporter Arema FC, Aremania, tampak telah hadir di sekitar TPU. Sementara itu, puluhan aparat kepolisian juga terlihat melakukan penjagaan.

Sejumlah slogan protes Aremania kepada pihak berwenang juga terpasang di area pemakaman.

Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Aremania Malang vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu menewaskan 135 orang dan membuat lebih dari 400 lainnya luka-luka.

Komnas HAM berkesimpulan bahwa gas air mata yang ditembakkan aparat polisi sebagai pemicu jatuhnya ratusan korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.(han)