Data Kasus Rawat Inap Covid 19 di China Belum Dilaporkan ke WHO

Sebelumnya, pejabat senior WHO, Dr. Mike Ryan sempat mengekspresikan kekhawatirannya terkait pencatatan data jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut sebagai imbas dari lonjakan kasus yang besar.

Dec 24, 2022 - 01:48
Data Kasus Rawat Inap Covid 19 di China Belum Dilaporkan ke WHO
Pandemi Covid-19 di China, (Foto: Reuters)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Gelombang kasus Covid-19 yang saat ini tengah melanda China, terus jadi perhatian global terutama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebelumnya, pejabat senior WHO, Dr. Mike Ryan sempat mengekspresikan kekhawatirannya terkait pencatatan data jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut sebagai imbas dari lonjakan kasus yang besar.

BACA JUGA : Covid-19 di China Menggila, India Waspada dengan Varian Baru Corona

“Di China, yang dilaporkan adalah jumlah kasus yang relatif rendah di ICU, tetapi secara anekdot ruang ICU sudah penuh,” kata direktur kedaruratan WHO, Dr. Mike Ryan, mengutip Reuters.

Kini, WHO menyebutkan pihaknya belum menerima data dari China tentang kasus rawat inap pasien Covid-19 yang baru, sejak Beijing mencabut kebijakan Zero-Covid nya, dilansir dari Reuters, Jumat (23/12/2022).

Kondisi ini disebutkan mendorong beberapa ahli kesehatan jadi bertanya-tanya, apakah mungkin China menyembunyikan informasi tentang kondisi pandemi di negaranya saat ini.

Namun sejauh ini, WHO menilai kesenjangan dalam data mungkin disebabkan faktor sesederhana karena pemerintah China tengah berjuang keras untuk menghitung kasus.

Sementara itu, dari laporan mingguan WHO menunjukkan terjadinya peningkatan rawat inap pasien Covid-19 di China menjelang keputusan Beijing pada 7 Desember lalu untuk melonggarkan lockdown, yang sudah berlangsung sangat lama dan akhirnya menuai protes dan demo besar-besaran dari masyarakat China,

Menurut grafik WHO, angka kasus Covid-19 di China memuncak pada 28.859 hingga 4 Desember 2022, angka tertinggi yang dilaporkan di China sejak virus pertama kali muncul tiga tahun lalu, tetapi angka tersebut disebutkan tidak ada dalam dua laporan terakhir.

BACA JUGA : Bukan Lagi Anosmia, Hiposmia Kini Jadi Gejala Baru Covid-19

Di sisi lain, Profesor Adam Kamradt-Scott dari Global Public Health di European University Institute, menilai memangnegara-negara sering berusaha menyembunyikan tingkat wabah penyakitnya.

“Sulit untuk mengkritik China, ketika ada negara lain yang belum melaporkan kasus Covid sama sekali,” ujarnya singkat.

(roi)