Dapat Ilmu dan Pengalaman Mahasiswa ITN Malang Thomas Reynaldi Bagikan Cerita saat Magang di DPR RI
Ada banyak pengalaman yang ia dapat dari magang. Seperti diperbolehkan ikut rapat komisi, rapat paripurna, jadi peserta kuliah umum, audiensi, hingga berkeliling melihat fasilitas di gedung parlemen DPD, MPR, dan DPR RI. Bertemu dengan pejabat menjadi antusiasme tersendiri untuk mahasiswa ketika magang.
NUSADAILY.COM – MALANG – Magang tidak hanya bisa dilakukan mahasiswa pada perusahaan saja. Institusi seperti pemerintahan juga bisa menjadi tempat untuk belajar dan menggali pengalaman. Seperti yang dilakukan Thomas Reynaldi Prayoga, mahasiswa S-1 Teknik Informatika dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang magang di Rumah Rakyat DPR RI.
Thomas Reynaldi menceritakan bahwa dirinya merupakan salah satu mahasiswa yang lolos mengikuti program bernama ‘Magang di Rumah Rakyat 2022’. Reynaldi bersama 185 mahasiswa dari berbagai kampus seluruh Indonesia melakukan magang di DPR RI sejak Agustus hingga Desember 2022 lalu.
BACA JUGA : Gempa Berkekutan 5,1M Guncang Kabupaten Malang
Ada banyak pengalaman yang ia dapat dari magang. Seperti diperbolehkan ikut rapat komisi, rapat paripurna, jadi peserta kuliah umum, audiensi, hingga berkeliling melihat fasilitas di gedung parlemen DPD, MPR, dan DPR RI. Bertemu dengan pejabat menjadi antusiasme tersendiri untuk mahasiswa ketika magang.
“Seperti ketemu Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua DPR RI Puan Maharani, serta pejabat lainnya. Biasanya kami cuma bisa melihat para pejabat, atau ikut rapat terbuka dari televisi dan media sosial,” jelasnya pada Rabu (18/01/2023).
Magang tersebut jadi pengalaman baru yang luar biasa bagi Reynaldi. “Ini sangat luar biasa. Kami juga diijinkan melihat-lihat area gedung parlemen, mengunjungi DPD, MPR, DPR RI. Tidak hanya itu, setiap hari Jumat kami ikut berolahraga dengan para pegawai, sehingga kami makin akrab,” sambungnya.
Selain itu, di Rumah Rakyat DPR RI dia dan tim memperoleh tambahan ilmu. Mahasiswa didampingi para mentor dari pejabat dan pegawai di lingkungan Setjen DPR RI yang profesional dan handal.
“Kami antusias banget. Apalagi kami dibimbing oleh mentor yang banyak memberikan ilmu dan pengalaman yang tidak mungkin kami dapatkan di perkuliahan. Tidak semua mahasiswa mendapat kesempatan magang di instansi pemerintahan khususnya di Rumah Rakyat,” katanya bersemangat.
Reynaldi membuktikan bahwasannya mahasiswa teknik ITN Malang sebenarnya mampu dan sanggup bersaing dengan mahasiswa dari berbagai kampus seluruh Indonesia. “Dari kegiatan ini saya mendapatkan ilmu dan insight (wawasan) baru. Semoga pengalaman dan ilmu yang saya dapat berguna untuk masyarakat dan negara,” tutupnya.
Dia menceritakan saat proses mendaftar lewat kampus merdeka di program magang bersertifikat, bukanlah hal yang mudah. Reynaldi harus berjuang dengan serangkaian tes dan bersaing dengan kurang 12 ribu pendaftar, sehingga dipilih 185 mahasiswa untuk magang di DPR RI.
“Lewat program Magang di Rumah Rakyat 2022 ini, kami (mahasiswa) diharapkan mampu memahami fungsi dan tugas dari DPR RI. Kami diberi kesempatan untuk melihat dan terlibat saat DPR RI melaksanakan tiga fungsi yaitu, legislasi, anggaran, dan pengawasan,” jelasnya saat diwawancara, Rabu (18/01/2023).
BACA JUGA : TGA Sebut Peradilan Sidang Tragedi Kanjuruhan Sesat
“Sangat senang bisa lolos Magang di Rumah Rakyat. Setelah melewati berbagai macam tes dan bersaing dengan hampir 12 ribu pendaftar dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia,” katanya melanjutkan.
Program magang ini, Reynaldi bersama mahasiswa lain memperoleh dana dari Biaya Bantuan Hidup (BBH) dari Kemdikbud selama di Jakarta. Selain itu juga, ada bantuan akomodasi tiket pesawat pulang-pergi dari tempat asal perguruan tinggi ke Jakarta.
Lebih lanjut, mahasiswa teknik informatika angkatan 2019 itu menambahkan saat magang mahasiswa dibagi dalam beberapa unit kerja. Reynaldi sendiri, bersama tim memperoleh kesempatan magang di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI bagian Asisten Pengembang Teknologi Pembelajaran (APTP).
“Senang sekali bisa bertemu dengan mahasiswa dari berbagai kampus dan daerah. Kami bisa bertukar pikiran dan pendapat. Di ATP saya dipercaya menjadi koordinator Tim Learning Management System (LMS), dengan tugas membuat web pembelajaran untuk pegawai di Setjen DPR RI,” tutupnya.(ris)
