Danrem Sebut Tak Ada Pasukan Tambahan untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Dia menjelaskan sebelumnya sudah ada penambahan pasukan, tetapi berasal dari prajurit di Korem 172. TNI dan Polri dikatakan terus bersinergi untuk membebaskan Mehrtens.

Mar 12, 2023 - 16:44
Danrem Sebut Tak Ada Pasukan Tambahan untuk Bebaskan Pilot Susi Air

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Danrem 172 PWY Brigjen TNI JO Sembiring menjelaskan tidak ada penambahan pasukan buat membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang kini disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Mehrtens sudah lebih dari sebulan disandera usai Egianus menyerbu dan membakar pesawatnya di Bandara Paro, Nduga, Papua pada 7 Februari.

"Kami lebih memberdayakan prajurit yang ada saat ini," katanya, diberitakan Antara, Sabtu (11/3).

Dia menjelaskan sebelumnya sudah ada penambahan pasukan, tetapi berasal dari prajurit di Korem 172. TNI dan Polri dikatakan terus bersinergi untuk membebaskan Mehrtens.

BACA JUGA : Pilot Susi Air Mengungkap Syarat Pembebasan dari OPM

Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani juga mengatakan hal serupa.

Tidak ada penambahan personel dan lebih mengedepankan anggota yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz, " kata Faizal.

JO Sembiring secara khusus meminta Egianus berhenti menyakiti masyarakat dan menyerahkan diri.

"Egianus Kogoya, diminta menyerahkan diri ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya membunuh warga sipil," ujar dia.

BACA JUGA : Polri Perluas Lokasi Pencarian Pilot Susi Air ke Wilayah...

"Saya sudah perintahkan kepada prajurit untuk bertindak profesional dan terukur sehingga yang masuk dalam DPO yang ditangkap. Jangan lakukan kekerasan kepada masyarakat karena mereka takut terhadap kelompok kriminal bersenjata," imbuhnya.

Mehrtens dalam sebuah video menjelaskan syarat-syarat pembebasannya. Dia dikatakan bakal dibebaskan setelah Papua Merdeka.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya menjelaskan operasi militer untuk pembebasan tak mungkin karena kekhawatiran justru membahayakan pilot dan masyarakat setempat.

Penyanderaan ini juga sudah mendapatkan perhatian dari Selandia Baru, asal negara Mehrtens. Selandia baru meminta tak ada kekerasan dalam operasi pembebasan dan lebih mengutamakan keselamatan M Mehrtens.(lal)