Dampak Indonesia Kalah gugatan Nikel di WTO untuk Perbankan

Indonesia kalah di World Trade Organization (WTO) atas gugatan Uni Eropa (UE) terkait larangan ekspor nikel. Praktisi Perbankan Abiwodo menilai hal itu bisa memberikan dampak bagi ketahanan perbankan.

Dec 11, 2022 - 23:59
Dampak Indonesia Kalah gugatan Nikel di WTO untuk Perbankan
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Indonesia kalah di World Trade Organization (WTO) atas gugatan Uni Eropa (UE) terkait larangan ekspor nikel. Praktisi Perbankan Abiwodo menilai hal itu bisa memberikan dampak bagi ketahanan perbankan.

"Indonesia kalah gugatan di WTO terkait perkara ekspor nikel memberikan dampak bagi ketahanan perbankan," kata Abiwodo dalam keterangan tertulis, Minggu (11/12/2022).

Seperti diketahui, perbankan berperan besar sebagai penghubung sekaligus penjamin pembayaran untuk kegiatan eksportir dan importir di perdagangan skala internasional. Akan tetapi, perbankan juga mendapatkan pengaruh di sektor lainnya yang berkaitan dengan perekonomian.

Misalnya saja terbukanya peluang kerja yang semakin lebar, kesejahteraan di sektor perekonomian, dan masih banyak lagi. Nah dari situ bisa dilihat bahwa posisi Indonesia lebih menguntungkan jika tetap tidak ekspor bahan mentah dan lebih baik hilirisasi di dalam negeri.

"Pada dasarnya hilirisasi manufaktur bisa memperkuat pertumbuhan secara berkelanjutan. Ekspor ke negara lain memang memberi keuntungan, akan tetapi hilirisasi terbukti lebih menguntungkan dari hal tersebut," ujarnya.

Dengan hilirisasi, kata Abiwodo, ketahanan perbankan akan ikut terjaga. Upaya dilakukan dengan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan menerapkan strategi bauran kebijakan, tata kelola dan reformasi struktural pemerintah.

"Kebijakan yang pemerintah ambil bisa berdampak baik karena mampu menjaga keutuhan ketahanan perbankan. Hal ini juga beriringan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan solid. Dengan demikian, Indonesia bisa bertransformasi jadi negara bersistem perekonomian maju," imbuhnya.

biwodo menyebut ketahanan perbankan juga mendapatkan dukungan kuat dari sektor manufaktur hingga struktur transaksi yang sehat. Hal tersebut berdampak baik pada sektor pembangunan yang semakin inklusif.

"Oleh karena itu, kabar mengenai Indonesia kalah gugatan di WTO tak bisa menghentikan langkah bangsa untuk terus maju," tandasnya.

(roi)