Covid Melonjak Lagi, Salah Satu Provinsi di China Catat hingga Satu Juta Kasus per Hari

Jumlah ini disebut akan berlipat ganda di masa mendatang. Provinsi Zhejiang menjadi salah satu wilayah di China yang mengalami lonjakan kasus tinggi termasuk kasus tanpa gejala.

Dec 27, 2022 - 02:27
Covid Melonjak Lagi, Salah Satu Provinsi di China Catat hingga Satu Juta Kasus per Hari
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Provinsi Zhejiang, China, tengah berjuang melawan sekitar satu juta infeksi Covid-19 setiap hari.

Jumlah ini disebut akan berlipat ganda di masa mendatang. Provinsi Zhejiang menjadi salah satu wilayah di China yang mengalami lonjakan kasus tinggi termasuk kasus tanpa gejala.

"Puncak infeksi diperkirakan muncul lebih awal di Zhejiang dan memasuki periode peningkatan sekitar Tahun Baru," demikian pernyataan resmi pemerintah pada Minggu (25/12), seperti dikutip Reuters.

BACA JUGA : Data Kasus Rawat Inap Covid 19 di China Belum Dilaporkan...

Ia kemudian berujar, "Jumlah infeksi baru setiap hari akan mencapai 2 juta."

Lebih lanjut, pemerintah menerangkan dari 13.583 kasus Covid-19, satu di antaranya memiliki gejala parah. Provinsi Zhejiang memiliki populasi 65,4 juta orang.

Salah satu pejabat Zhejiang juga membeberkan pasien di klinik dan rumah sakit meningkat hingga 408.400 dalam sehari. Angka ini melonjak 14 kali lipat dari kondisi normal.

Baru-baru ini Komisi Kesehatan Nasional China (National Health Commission /NHC) berhenti melaporkan angka kasus harian. Pelaporan itu akan beralih ke Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Disease Control and Prevention/ CDC).

BACA JUGA : Covid-19 di China Menggila, India Waspada dengan Varian...

China juga mempersempit definisi laporan kematian akibat Covid-19. Mereka hanya menghitung kematian akibat pneumonia atau gagal napas usai terpapar virus corona.

Meski kasus harian Covid-19 meningkat, China tak melaporkan kasus kematian harian dalam lima hari pekan lalu.

China belakangan tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19. Menurut catatan rapat yang bocor ke media, selama Desember 250 juta penduduk diduga terinfeksi virus corona.

Menanggapi kenaikan kasus itu, warga dan komunitas internasional mendesak agar Beijing merilis data yang lebih akurat.(lal)