Cerita Belasan Kader Parpol Lain di Malang Berlabuh ke NasDem

Yang menarik, adalah di Kota Malang, belasan kader parpol lain berlabuh ke NasDem, masing-masing 2 dari Golkar, 3 dari PAN, 2 dari Hanura, 1 dari Gerindra, 2 dari Demokrat dan 2 dari PDIP.

Dec 25, 2022 - 18:33
Cerita Belasan Kader Parpol Lain di Malang Berlabuh ke NasDem

NUSADAILY.COM – MALANG - Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, masih kurang setahun lagi, atau tepatnya kurang satu tahun 20 hari menuju 14 Februari 2024.

Namun suhu politik di Kota Malang, sudah mulai menghangat. Beberapa parpol sudah mulai ‘panasi mesin’ dengan menggelar beragam acara penguatan struktur dan rekrutmen bakal calon anggota legislatif yang nantinya akan dipertandingkan dalam ajang pileg mendatang.

Yang menarik, adalah di Kota Malang, disaksikan ratusan kader dari jajaran DPD, DPC dan DPRT, belasan kader parpol lain berlabuh ke NasDem, masing-masing 2 dari Golkar, 3 dari PAN, 2 dari Hanura, 1 dari Gerindra, 2 dari Demokrat dan 2 dari PDIP.

Politisi Golkar yang sudah menyatakan berlabuh ke NasDem adalah Wahyudi Hidayat dan Yusra. Sementara dari PAN, Dito yang sebelumnya menjadi Sekretaris PAN Kota Malang dan Mohan Katelu mantan Ketua DPD PAN, Mohan, disamping menitipkan anaknya untuk menjadi caleg di Dapil Kedungkandang, pihaknya juga siap berjibaku membesarkan NasDem terutama di Kota Malang, katanya.

Sedangkan politisi Gerindra adalah M Ula, dapil Kedungkandang, politisi Hanura Afdol dan Imam Gozali. Meski dua nama terakhir tak bermaksud menjadi caleg di 2024, namun keduanya menitipkan anaknya utnuk maju menjadi caleg di dapil Blimbing dan Lowokwaru.

Menanggapi hal tersebut, Dosen Pasca Sarjana, Ilmu Sosiologi Politik UMM, Dr. Wahyudi Winarjo menyatakan, daya tarik masyarakat terhadap NasDem tak lepas dari sikap politik Surya Paloh yang terkesan tegas dan memiliki pendirian yang kuat mempertahankan pilihannya.

“ Contoh kasusnya, tanpa mahar politik, saya yakin godaannya sangat kuat dari berbagai sumber untuk menerima mahar, tapi jargon tersebut tetap dipertahankan,” kata Wahyudi.

Teranyar adalah penetapan Anies sebagai Capres pilihan NasDem, meski  mendapat beragam gempuran untuk mencabut dukungannya terhadap Anies, baik dari dalam maupun dari luar partainya, Paloh tetap bertahan.

“Dalam konteks Anies, Paloh sebetulnya sangat dilematis, dari dalam digembosi, dari luar mendapat beragam ancaman, seperti reshuffle meneteri, dikucilkan dari koalisi, tapi apa yang dilakukan Paloh, dia tetap bertahan dengan keputusannya,” imbuh Wahyudi.

Beberapa contoh kasus keteguhan pendirian tersebut yang banyak menarik minat terutama kalangan muda untuk bergabung ke NasDem.

“Prediksi saya terutama di Malang ya, daya tarik NasDem di kalangan pemilih pemula terutama karena merupakan cerminan parpol modern dengan berbagai jargonnya,” imbuh Wahyudi.

Seperti diakui oleh Anggota DPR RI yang juga Koordinator Wilayah (Korwil) Partai NasDem Malang Raya, Kresna Dewanata Prosakh, bahwa perburuan bahkan bisa dikatakan saling “bajak” bacaleg diberbagai tingkatan sudah kian ramai diperbincangkan.

“Saat ini perburuan bahkan saling bajak bacaleg sudah mulai ramai menghiasi media massa. Jadi saya ingatkan dan tolong kepada semua kader NasDem Kota Malang, tidak terpengaruh dengan berbagai iming-iming yang menggiurkan. Panjenengan menjadi kader NasDem ini sudah berada dijalan yang benar,” kata Dewa dalam acara Training of Trainer (TOT) saksi di BTC Guest House, Jumat (23/12) malam.  

Kenapa menjadi kader NasDem adalah berada dijalan yang benar, papar Dewa, yang pertama, NasDem merupakan rumah besar kaum pergerakan, kedua, politik tanpa mahar yang digaungkan oleh Ketua Umum Surya Paloh adalah harga mati, ketiga kata Dewa, di NasDem antara niat, omongan dan perbuatan pasti sejalan, katanya.

“Prinsip-prinsip dasar ber NasDem itu yang selalu diingatkan oleh Ketua DPW bunda Janet dan Ketum Paloh,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Dewa, memakaikan seragam NasDem secara simbolik terhadap M Ula, M Dito, Wahyudi Hidayat dan Mohan Katelu, sebagai simbol bahwa yang bersangkutan resmi menjadi kader NasDem Kota Malang.

Ula, sebelumnya adalah kader partai Gerindra, sedangkan Dito adalah kader PAN, sedangkan Wahyudi adalah kader Golkar, namun sejak hari ini Jumat (23/12) resmi menjadi kader NasDem dengan menandatangi pakta integritas dan mengisi formulir kesediaan menjadi kader NasDem.

Disamping nama-nama tersebut masih ada 10 orang lagi yang menyatakan pindah ke NasDem, kata Abdul Hanan Ketua DPD NasDem Kota Malang.

“NasDem Kota Malang mendapatkan tambahan kader potensial sebanyak 12 kader. Jadi Insyaallah, pada pemilu mendatang NasDem akan mampu meraup 7 kursi dan duduk sebagai pimpinan dewan,” kata pengusaha Batik Celaket ini.  

Ketika ditanya banyaknya kader partai lain pindah ke NasDem, Hanan menjelaskan, umunya mereka tertarik dengan berbagai program kerja NasDem seperti tanpa mahar politrik, gerakan perubahan, serta antara omongan dan buktinya sejalan.

“Menurut mereka, yang pertama mereka tertarik ke NasDem karena NasDem merupakan partai modern yang mengedepankan politik gagasan. Kedua tiadanya mahar politik di setiap event politik serta pergerakan NasDem yang semakin menunjukkan jati dirinya sebagai partai masa depan,” katanya.

Sementara, Kresna Dewanata Prosakh, Anggota DPR RI Dapil Malang Raya, mengaku sangat berterima kasih atas kepercayaan para senior terhadap NasDem.

 “Saya sebagai kader NasDem sangat berterima kasih terhadap para senior atas kepercayaannya terhadap NasDem. Dan saya mengucapkan selamat datang di rumah besar kaum pergerakan,” kata Dewa.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir beberapa tokoh politik Kota Malang yang beberapa tahun lampau mewarnai perpolitikan Kota Malang, Mohan Ketelu, manatan Ketua DPD PAN, Afdol, mantan anggota DPRD, Imam Gozali, mantan anggota DPRD, Abah Saguanto pengusaha, dan masih banyak lagi yang lainnya.(wan)