Cerita Adik Dinar Candy di Ponpes Saat Terjadi Gempa Cianjur

Dinar Candy dilanda panik saat tak bisa menghubungi keluarga usai gempa Cianjur. Terlebih dia sangat mengkhawatirkan kondisi sang adik yang mondok di salah satu pesantren di Cianjur.

Nov 24, 2022 - 10:00
Cerita Adik Dinar Candy di Ponpes Saat Terjadi Gempa Cianjur
Cecep (tengah), adik Dinar Candy kembali berkumpul dengan keluarga usai mengalami kejadian mencekam karena gempa Cinajur. Foto: dok. Instagram Dinar Candy Baca artikel detikhot,

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Dinar Candy dilanda panik saat tak bisa menghubungi keluarga usai gempa Cianjur. Terlebih dia sangat mengkhawatirkan kondisi sang adik yang mondok di salah satu pesantren di Cianjur.

Sang adik ditemukan oleh ayah Dinar Candy yang langsung gercep memakai sepeda motor ke pesantren putra bungsunya.

BACA JUGA: Terjebak 3 Hari, Tim SAR Evakuasi Bocah 5 Tahun Korban Gempa Cianjur

"Prosesnya Bapak yang nemuin pertama kali," kata Dinar Candy ditemui di kawasan Pisangan, Tangerang Selatan.

Beberapa saat setelah gempa pertama terjadi, Acep, ayah Dinar Candy langsung pergi ke Pesantren Al Uzlah tempat putra bungsunya mondok. Sepanjang perjalanan Acep melihat kondisi jalanan yang porak poranda.

"Kejadian jam setengah dua itu awalnya getar. Ini ada apa, terus itu mobil di depan mau jatuh. Semua tetangga pada teriak, zikir ke Allah SWT. Dilihat rumah retak di luar, di dalam mah nggak apa-apa. Bapak telepon yang punya pesantren, nggak diangkat-angkat, sampai mati (ponsel), lampu padam, udah nggak bisa komunikasi lagi," cerita Acep yang kini juga sudah berada di kediaman Dinar Candy.

"Jam 4 baru nyusul dia (Cecep ke pesantren) pakai motor di kawasan Pacet. Bapak di jalan semua bangunan ambruk. Jalan semua, akses jalan berantakan," sambungnya sulit menceritakan kondisi Cianjur yang dia lewat beberapa saat setelah gempa.

Belum lagi di perjalanan Acep mendengar pemberitahuan soal orang meninggal dunia. Pesantren Al Uzlah tempat adik Dinar Candy mondok berada di Ciherang, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat.

"Itu bapak kan ke sana naik motor, itu (rumah) pada roboh. Bapak sampai nangis merasa kayak meriam, terus semua bangunan goyang. Bapak kayak mikir gimana anak bapak. Terus ada tetangga Ponpes kayak innalillahi, terus ada mayat. Astagfirullahaladzim gimana anak bapak, bapak langsung nangis," ceritanya.

Setibanya di pesantren putra bungsunya, Acep melihat banyak santri dan santriwati yang berkumpul. Santri dan santriwati kala itu banyak juga yang merasa lapar. Belum lagi ada dari mereka yang mengalami luka-luka dan berlumuran darah.

"Bapak langsung sampai ponpes itu semua santri, santriwati pada nangis. Banyak yang dijemput, ada yang belum dijemput. Kacau keadaannya. Santri-santri sudah lapar, dikasih makanan, bapak nangis," tuturnya menceritakan kondisi pascagempa di pesantren adik Dinar Candy.

"Sampai Ponpes bapak naik ke atas, turun ke bawah. Sama dia (Cecep) belum ketemu. Terus bapak keliling-keliling. Terus dia (Cecep) teriak, 'Bapak-bapak,' langsung bapak peluk, dia langsung lemas. Alhamdulillah," ungkapnya.

Dinar Candy mengaku sangat khawatir dengan kondisi sang adik. Dia mengingat keinginannya menyekolahkan sang adik karena ini melihat adiknya menjadi ustaz.

Cecep menceritakan saat gempa terjadi awalnya dia mengira itu hanya ulah temannya yang suka iseng menggoyang-goyangkan bangkunya. Setelah tahu gempa dan berusaha menyelamatkan diri, banyak teman-temannya yang panik dan dia lemas.

"Lagi sekolah. Pas masuk ada getaran. Kata teman aku teh 'Itu dia yang suka getarin bangku (menunjuk salah seorang teman)'. Habis itu langsung ada gempa gede gitu. Aku kan panik, pas panik itu aku teh lemas nggak bisa lari," cerita Cecep, adik Dinar Candy.

"Pas lari, mau naik ke tangga, tangga itu roboh. Orang-orang pada maksa naik ke tangga, tangga itu roboh pada kehantam. Aku ada bata berusaha naik, aku lewat toilet langsung lompat ke lapangan. Pas di lapangan sudah ramai banget," sambungnya menggambarkan suasana mencekam yang dia lihat saat itu. Bahkan ada beberapa temannya yang nekat lompat ke lapangan dari lantai atas sekolah.

BACA JUGA: Arab Saudi Miliki Hari Libur untuk Rayakan Kemenangan atas Argentina di Babak Penyisihan Grup Piala Dunia!

Ayah Dinar Candy saat itu tak bisa menghubungi Dinar Candy karena listrik padam dan tidak ada sinyal. Sampai akhirnya setelah berhasil mengevakuasi Cecep, sang ayah mencari cara dengan men-charger ponsel di mobil.

Baru hampir tengah malam Acep berhasil menghubungi Dinar Candy. Kini Dinar Candy memboyong keluarganya ke kediamannya sampai situasi benar-benar aman.(eky)