Cegah Hoaks Menuju Pilkada Damai, Koalisi Cek Fakta Gelar Fact Checking Summit 2024

Guna menciptakan lingkungan informasi jauh dari hoaks.Serta memastikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 berlangsung dengan damai.

Nov 8, 2024 - 06:34
Cegah Hoaks Menuju Pilkada Damai, Koalisi Cek Fakta Gelar Fact Checking Summit 2024
 Koordinator Cek Fakta, Adi Marsiela, Ketua Presidium Mafindo , Septiaji Eko Nugroho dan Sekjen AJI Bayu Wardhana saat jumpa pres bersama awak media 

JAKARTA NUSADAILY.COM - Guna menciptakan lingkungan informasi jauh dari hoaks.Serta memastikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 berlangsung dengan damai.

Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar Indonesia Fact Checking Summit 2024 (IFCS 2024).

Acara tersebut digelar  Rabu (7/10/2024) di Hotel Lumire Senen Jakarta Pusat.Dengan menghadirkan
keynote speech dari Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, melalui saluran virtual Zoom.

Dalam kesempatan tersebut, Rahmat menyampaikan, cek fakta memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan informasi positif untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Khususnya dalam situasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Ia juga menyebut, cek fakta merupakan pilar utama dalam membangun peradaban bermartabat. Serta menciptakan kontestasi politik yang berkualitas dan berintegritas, sehingga  terhindar dari berita hoaks maupun ujaran kebencian. 

"Masyarakat sebagai pemegang kedaulatan harus disuguhi pendidikan politik yang bertanggung jawab, sehingga dalam menentukan pilihan di Pilkada.Mereka dilandasi oleh informasi akurat tentang figur kandidat, visi misi, serta kebijakan masing -masing pasangan calon," ungkap Rahmat dalam sambutan pembukaan acara tersebut.

Sementara itu, Ketua Presidium Mafindo , Septiaji Eko Nugroho sepakat apa yang disampaikan ketua Bawaslu RI Rahmat Subagja. Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjalin kolaborasi antara berbagai pihak untuk melawan informasi bohong yang tersebar di media.

"Di kegiatan ini kita mengumpulkan stakeholder untuk membahas situasi terkini dan bagaimana kita melawan disinformasi, terutama menjelang pemilu," jelasnya.

Ia menambahkan, Pilkada yang hanya tinggal 20 hari ini, perlu dilakukan mendesiminasikan konten-konten palsu secara maksimal.Apalagi saat ini banyak berkembang teknologi Artifical Intelegensi (AI), walaupun menghasilkan yang baik,namun juga berpotensi menghasilkan konten negatif.

"Kita juga ingin mencari solusi terkait masalah yang saat ini sedang tren, seperti konten deep fake dan teknologi Al yang bisa kita gunakan. Kami juga mengundang pakar untuk hadir pada acara IFCS 2024 ini, termasuk membahas persiapan kita menghadapi pilkada yang tinggal 20 hari lagi," tukasnya.

Ditempat yang sama, Koordinator Cek Fakta, Adi Marsiela, menyampaikan rencana baru dari Koalisi Cek Fakta pasca summit ini. Nantinya pihaknya bakal memformulasikan mekanisme yang efektif untuk pemeriksaan fakta selama Pilkada.

Menurutnya, ada tantangan yang berbeda,karena publik terpecah fokusnya dan isu politik lokal bisa memicu klaim berlebihan. Dengan keterlibatan 103 media, dia berharap strategi baru ini akan mampu menangkal narasi keliru dan memastikan informasi faktual bagi calon pemilih

"Makanya Kami merasa sangat berterima kasih IFCS bisa berlangsung dan hadir rekan-rekan dari berbagai pihak dan bisa saling sharing untuk sama sama kolaborasi," terangnya.

Senada yang sama juga disampaikan, Sekjen AJI Bayu Wardhana, dikatakannya disinformasi bukan hanya tantangan di Indonesia, melainkan juga di negara negara lain. Kondisi pemilu yang dihadapi Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia menuntut kolaborasi lintas negara.

"Jadi kerja kami ini tidak hanya di Indonesia tapi juga lintas negara. Kita sharing dalam event ini supaya kita menemukan atau mengantisipasi hal-hal yang kekinian seperti tadi toxic positif yang sudah muncul di banyak negara dan itu nanti menjadi tugas teman fact checker untuk mengangkat faktanya sebenarnya seperti apa sih, supaya kita tidak tertipu para politisi," tandasnya.

Sebelumnya, Program Manager Cek Fakta dari Mafindo, Puji F. Susanti, menjelaskan,  koalisi cek fakta menjadikan IFCS 2024 sebagai ajang kolaborasi berbagai elemen. Forum ini mempertemukan pemangku kepentingan untuk berdiskusi, merumuskan strategi, dan memperkuat kerja sama dalam menekan penyebaran hoaks

"Dengan berkolaborasi, kita akan lebih kuat dalam melawan hoaks, terutama menjelang Pilkada 2024," ujarnya.

Sebagai informasi, IPCS 2004 membahas berbagai topik, termasuk hoaks berbasis artificial intelligence (Al). strategi mitigasi menghadapi gangguan informasi, serta kerja sama antara Civil Society Organizations (CSO) dan pemerintah. Acara ini juga  disiarkan langsung melalui Zoom dan akun YouTube Mafindo, 

Selain itu kegiatan ini didukung oleh Google News Initiative,dan dihadiri August Mellaz sebagai anggota KPU, Khoirun Nisa Agustyati dari Perludem, dan Marroli Jeni Indarto selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Digital.(sir)