Cara SME FEB Unisma Malang Asah Skill Entrepreneur Milenial
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSi mengatakan jika workshop ini bertujuan meningkatkan skill dan kompetensi para entrepreneur milenial menghadapi tantangan dunia yang semakin maju.
NUSADAILY.COM – MALANG – Studio Digital marketing dan Entrepreneurship (SME) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) Malang berupaya meningkatkan skill dan kompetensi para entrepreneur di kalangan generasi milenial.
Hal itu dikemas dalam Workshop Desain Packaging (Despack) yang diikuti sebanyak 60 peserta. Tidak hanya workshop, para peserta juga diasah melalui lomba desain packaging tingkat nasional.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSi mengatakan jika workshop ini bertujuan meningkatkan skill dan kompetensi para entrepreneur milenial menghadapi tantangan dunia yang semakin maju. Selain itu, juga persiapan melahirkan bibit unggulan dalam meningkatkan kreatifitas dan daya saing yang produktif pada bidang desain produk.
BACA JUGA : 99 Persen ASN Pemkot Malang Disiplin Kerja di Awal 2023
“Problematika di kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah minimnya informasi soal pentingnya kemasan terhadap pemasaran produk. Kenyataannya sebagian besar pelaku UKM masih menganggap sepele peran kemasan. Banyak di antara mereka yang tidak memperhatikan kemasan produknya, sehingga produk tidak memiliki nilai jual lebih di mata konsumen,” kata Dekan FEB.
Akibatnya, banyak produk UKM yang tidak laku di pasaran. Hal ini, imbuh Nur Diana, diperparah dengan sedikitnya unit usaha yang melayani pembelian kemasan dalam partai kecil. Pelaku UKM pun bingung untuk menjual kemasan produknya.
” Selain itu, sangat sulit meyakinkan UKM bahwa kemasan yang baik dan kreatif dapat meningkatkan keuntungan. Bagi kami sangat penting pelaku UKM memiliki skill desain Packaging bagi pelaku UKM maupun calon entrepreneur,” tutur Diana, sapaan Dekan FEB Unisma.
Sementara itu, Ketua SME FEB Unisma Fico Abiyyu mengatakan bahwa peserta pelaku UKM mahasiswa mampu menjadi desainer yang kompeten di bidang Desain Packaging. Dia ingin agar mereka dapat meningkatkan nilai produk lewat kemasannya yang nanti membawa usahanya ke kancah internasional.
“Penting bagi mahasiswa sebagai generasi milenial untuk bisa mendesain kemasan. Nanti bisa membawah usaha kecil untuk bersaing di kancah internasional,” ujarnya saat sambutan.
Ahmad Yusuf sebagai pemateri workshop, mengatakan jika mengemas sebuah produk diperlukan desain kemasan yang menarik agar konsumen tertarik dengan isi produk dalam kemasan. Dibutuhkan seni agar kemasan yang dijual dapat menarik pelanggan.
“Biasanya pelanggan akan melihat kemasan. Jika kemasannya menarik biasanya pelanggan akan tertarik dengan isinya karena kesan pertama orang ketika membeli sebuah produk adalah dengan melihat cover atau kemasan terlebih dahulu. Apabila kemasan terlihat menarik maka pelanggan akan tertarik membeli produk kita,” kata Yusuf.
BACA JUGA : Dari Tepian Kali Brantas, Ira dan Hanan Berjibaku Lestarikan...
Menurutnya, desain kemasan dapat menggunakan beberapa program sesuai kebutuhan misalnya dengan tools Photoshop dan Corel Draw tergantung pada kebutuhanya. Desain kemasan biasanya digunakan pada desain kemasan dalam bentuk plastik, flip, kardus dan dalam bentuk botol.
“Dalam mendesain kemasan ada ukuran khusus untuk masing-masing bentuk kemasan. Desain kemasan meliputi desain logo yang digunakan, nama brand atau merk, font, warna, ukuran dan tata letak kemasan,” tutur menutup.(ris)