Cara Firhando Gumelar Siapkan Generasi Emas 2045 di Kota Batu
NUSADAILY.COM- KOTA BATU - Puncak bonus demografi pada 2030-2045 juga akan terjadi di Kota Batu, Jawa Timur. Untuk menyambutnya, Kota Batu memerlukan sosok pemimpin muda yang kredibel dan visioner.
Jika mengacu pada data, mayoritas penduduk Kota Batu saat ini didominasi oleh usia produktif (usia pada rentang 15-59 tahun) yang jumlahnya mencapai 145,91 ribu atau 65,81 persen dari total populasi.
Sedangkan usia anak-anak (umur 0-14 tahun) serta usia lanjut yang berumur lebih dari 60 tahun masing-masing sebesar 21,51% dan 12,68 persen.
Ketua Tim Media Center Koalisi Pemenangan GURU (Gumelar - Rudi), Cakra Negara menerangkan, untuk menyiapkan bonus demografi di Kota Batu memerlukan sejumlah langkah.
Jika dilakukan secara tepat, maka bonus demografi akan berdampak pada angkatan kerja, yakni meningkatnya jumlah orang usia produktif, negara memiliki potensi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, usaha, bisnis dan industri.
''Hingga nanti menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi khususnya untuk Kota Batu,” terang Cakra yang juga menjabat Direktur Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Pengurus Pusat Komunitas Pengusaha TDA 8.0.
Sebab itulah, dibutuhkan sosok pemimpin yang memahami anak muda Kota Batu dan memfasilitasi mereka. Karena jika tidak disiapkan dengan benar, justru Kota Batu akan mengalami bencana demografi.
Seorang pemimpin yang ideal dalam hal ini perlu memilih calon prmimpin yang fokus pada peningkatan kualitas individu melalui pendidikan serta pelatihan, memajukan sektor pekerjaan, mengatur pertumbuhan jumlah penduduk, dan memperbaiki standar kesehatan masyarakat.
Sehingga saat memasuki periode tersebut, Kota Batu bisa menjadi kota maju dan kota wisata terbaik di Indonesia karena memiliki banyak SDM unggul.
''Nah, saya melihat gagasan dan langkah peningkatan kualitas SDM sebagai prioritas itu ada pada pasangan GURU. Saya kira, mereka punya kemampuan yang cukup untuk menyiapkan bonus demografi itu,” kata Cakra.
Sebagai informasi, selain pernah kuliah di Boston USA, STIE Surabaya, dan S2 di UNAIR, Mas Gum sejak usia 21 tahun sudah memegang empat perusahan, salah satu perusahaannya bergerak di bidang IT.
Di mana teknologi akan berperan cukup penting dalam menghadapi tantangan ke depan khususnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM).
Mas Gum menaruh perhatian yang tinggi pada kreativitas di dunia ekonomi kreatif, usaha, bisnis dan industri, khususnya yang diprakarsai oleh anak-anak muda Kota Batu.
''Beliau bahkan pernah mengunjungi usaha saya di Taman Pinus Campervan Park Jalibar Oro-oro Ombo Kota Batu,” sebut Ketua Komunitas Campervan Indonesia Regional Jawa Timur ini.
Cakra menjelaskan, bahwa Mas Gum ingin program pendidikan gratis wajib belajar 12 tahunnya nanti akan menjadi pijakan utama dalam menyukseskan programnya 1 Kartu Keluarga (KK) 1 Sarjana.
Selesai SMA/SMK, siswa berprestasi di segala bidang bisa langsung bekerja di BUMD-BUMD Kota Batu, bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri, atau juga bisa langsung dapat kesempatan mengenyam pendidikan gratis lagi.
Selain itu, kata Cakra, juga ada beasiswa kuliah dari Pemkot Batu untuk mereka. Dari program wajib belajar 12 tahun dan program 1 KK 1 Sarjana inilah bibit-bibit SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045 bisa diperoleh dan diwujudkan.
“Program 17 Langkah GURU yang sudah disajikan Mas Gum itu, saya lihat sangat bisa menjawab tantangan Kota Batu dalam menyiapkan infrastruktur dan fasilitas penunjang dalam menyambut bonus demografi di Kota Batu nanti,” ucapnya.
Baginya, asa depan Kota Batu harus disiapkan dari sekarang. Menurutnya, sudah waktunya generasi millenial dan Gen Z di Kota Batu saat ini dipimpin oleh anak muda yang visioner, lebih memahami keresahan millenial dan Gen Z, serta lebih peduli dengan kebutuhan masa depan millenial dan Gen Z.
“Jangan salah pilih pemimpin, dan jangan khawatir karena di Indonesia sudah banyak bukti pemimpin muda yang berhasil membawa daerahnya menjadi kota/kabupaten yang lebih maju dan hidup anak mudanya Sejahtera,” seru Cakra. (oer/wan)