Bupati Mojokerto Tandatangani Komitmen Bersama, Percepatan Penurunan Stunting

Camat, seluruh Puskesmas, serta rumah sakit pemerintah maupun swasta lingkup Kabupaten Mojokerto. Penandatanganan komitmen digelar di aula salah satu restoran di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Dec 8, 2022 - 16:36
Bupati Mojokerto Tandatangani Komitmen Bersama, Percepatan Penurunan Stunting
Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Mojokerto Penandatangan Komit Bersama

NUSADAILY.COM – MOJOKERTO - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati melaksanakan penandatanganan komitmen bersama terhadap Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Pelaksanaan penandatanganan tersebut dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto.

Penandatanganan yang diikuti sedikitnya 120 peserta yang meliputi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Mojokerto, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mojokerto, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Mojokerto.

BACA JUGA : Kota Mojokerto Pasar Murah di Pasar Tanjung Cek Harganya

Camat, seluruh Puskesmas, serta rumah sakit pemerintah maupun swasta lingkup Kabupaten Mojokerto. Penandatanganan komitmen digelar di aula salah satu restoran di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Penandatanganan komitmen bersama tersebut diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengungkapkan, saat ini Negara Indonesia sedang fokus pada masalah percepatan penurunan stunting. Menurutnya, karena hal tersebut berhadapan dengan masa depan Indonesia.

“Nah maka untuk diperhatikan dan dipersiapkan adalah bagaimana mereka nanti bisa dengan kondisi maksimal dalam menghadapi masa depannya yaitu apabila mereka mendapatkan kecerdasan yang maksimal yang ini akan bisa dipenuhi pada usia dini,” jelasnya, Rabu (7/12/2022).

Penyebab stunting ada dua, yakni kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Maka untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, balita harus mendapatkan ASI eksklusif. Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga meminta, agar komitmen bersama untuk IMD bisa dipersiapkan, baik kepada ibu hamil sebelum melahirkan dan setelah melahirkan.

“Agar bayi langsung mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya. Kedua, semua Puskesmas dan rumah sakit untuk bisa meneruskan kepada seluruh yang bersangkutan yang ada di Kabupaten Mojokerto untuk bisa melakukan IMD dan kalau perlu ada monitoring. IMD sangat diperlukan, karena menjadi faktor utama agar bayi baru lahir bisa bertahan dari berbagai penyakit infeksi,” katanya.

Dan bisa menjadi penyempurnaan dari organ-organ tubuhnya, karena lanjut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini, ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi secara lengkap. Sehingga ASI harus diberikan dan di sisi yang lain yaitu kebal tubuh hanya didapatkan ada pada ASI saja, tidak dilantarkan pada susu formula.

“Sehingga kekebalan dari penyakit infeksi akan didapatkan kalau bayi mendapatkan ASI dari ibunya. Di sisi yang lain, ketika ibu ini menyusui bayinya maka akan terjadi ikatan boundingnya yang sangat baik sekali antara ibu dan anaknya. Percepatan penurunan stunting ini adalah program nasional serta juga mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo,” tuturnya.

BACA JUGA : Supeltas di Mojokerto Keluhkan Perlintasan KA Tanpa Palang...

 Sehingga dalam upaya menurunkan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto, Bupati meminta tidak hanya menemukan balita stunting, akan tetapi mengupayakan bagaimana jangan sampai terjadi kelahiran bayi-bayi stunting, dan jangan ada calon ibu maupun ibu hamil yang kurang gizinya.

“Saya minta tolong kepada kalian semua untuk bisa memberikan perhatian kepada hal ini, sehingga komitmen ini tidak hanya sekedar naskah yang ditandatangani tetapi kemudian ada tindak lanjut terhadap semua kehamilan dengan berperan aktif kepada semua persalinan dan semua perawatan bayi dari 0 sampai 6 bulan kedepan,” pungkasnya.

Pada pelaksanaan penandatanganan komitmen bersama terhadap IMD dan ASI eksklusif juga turut dihadiri Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto, Ketua IBI Kabupaten Mojokerto, Ketua IDI Kabupaten Mojokerto, Ketua POGI Mojokerto, Ketua PERSAGI Kabupaten Mojokerto, serta jajaran Forkopimca se-Kabupaten Mojokerto.

Pada kesempatan yang sama Dinkes Kabupaten Mojokerto juga menyelenggarakan peningkatan kapasitas pengetahuan Satgas Covid-19.(ris)