Buntut Pemukulan Wasit Diajang PON XXI Antara Aceh vs Sulteng, Erick Thohir Siapkan Sanksi Berat

Sep 17, 2024 - 09:56
Buntut Pemukulan Wasit Diajang PON XXI Antara Aceh vs Sulteng, Erick Thohir Siapkan Sanksi Berat
Ketua Umum PSSI Erick Thohir . Foto : PSSI

NUSADAILY.COM – JAkKARTA - Insiden pemukulan wasit oleh pemain dalam laga semifinal sepakbola PON Ke XXI Aceh-Sumut berbuntut panjang. Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan memberikan Sanksi berat kepada yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

 

Kejadian pemukulan wasit Eko Agus Sugih Harto itu terjadi pada saat memimpin pertandingan Antara  Aceh melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion H Dimurthala Lampineung Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) lalu.

 

Wasit asal Palembang itu dianggap telah beberapa kali melakukan keputusan kontroversial. Puncaknya saat Eko Agus memberikan hadiah penalti dimenit-menit akhir.

 

Akibatnya, Muhammad Rizki yang tidak menerima keputusan wasit, sambil berlari memberikan bogem kepada sang wasit. Tak ayal lagi sang wasit langsung tersungkur ke tanah.

 

Ketua umum PSSI Erick Thohir juga merasa kecewa atas kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh  atas peristiwa yang memalukan itu.

 

"Pastinya akan dilakukan Investigasi yang mendalam, indikasi yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Demikian juga dengan reaksi pemain akan berbuah sanksi sangat berat," jelas Erick dalam keterangan resminya Minggu (15/9/2024).

 

Disebutkan, investigasi akan dimulai dari kepemimpunan wasit, untuk melihat adanya dugaan pengaturan pertandingan. Disamping itu, tindakan brutal dari pemain Sulteng tidak bisa dibenarkan dan sanksi berat akan menanti.

 

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," tegas Erick.

 

Ia menilai, peristiwa ini telah mencoreng kehormatan sepakbola Indonesia yang saat ini telah meningkat prestasinya di mata dunia. Demi menjaga marwah dan tidak terjadi lagi kejadian serupa, dia berjanji akan memberikan hukuman yang paling berat.

 

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi juga bukan sekedar hukuman melainkan statement dari sepakbola Indonesia yang tidak mentolelir sedikit pun di luar fair play," tutup mantan Presiden Inter Milan itu.(sir/wan)