Bukan di Jl Cokroaminoto Kota Madiun, Dulu di Sini Letak Kelenteng Hwie Ing Kiong

Ketua Pegiat Sejarah Historia Van Madiun Septian Dwita Kharisma menjelaskan, kelenteng itu terletak di pinggir sungai Bengawan Madiun. Dia sempat mendapatkan tradisi lisan yang mengatakan soal letak kelenteng.

Jan 21, 2023 - 17:32
Bukan di Jl Cokroaminoto Kota Madiun, Dulu di Sini Letak Kelenteng Hwie Ing Kiong
Bukan di Jl Cokroaminoto Kota Madiun, Dulu di Sini Letak Kelenteng Hwie Ing Kiong

NUSADAILY.COM – MADIUN  – Kelenteng Madiun atau Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong dulunya tak terletak di Jalan Cokroaminoto Kelurahan Pandean Kecamatan Taman Kota Madiun.

Ketua Pegiat Sejarah Historia Van Madiun Septian Dwita Kharisma menjelaskan, kelenteng itu terletak di pinggir sungai Bengawan Madiun. Dia sempat mendapatkan tradisi lisan yang mengatakan soal letak kelenteng.

BACA JUGA ; Aliran Sungai Piring Kota Madiun Tersumbat Bambu

Iyan, sapaan akrab Septian Dwita Kharisma menerangkan, kelenteng itu dipindah setelah peran seorang Kapiten Tionghoa yang bernama Liem Koen Tie. Pimpinan warga Tionghoa di Madiun di Era Belanda itu berhasil menyembuhkan Istri Residen Madiun J. Mullemeister yang sakit.

Beberapa dokter tidak bisa menangani penyakit Istri residen itu. Namun suatu ketika Kapiten Liem Koen Tie mendengar kabar tersebut. Kemudian, dia menemui residen dan mengobati sang istri residen. Tak disangka, usaha Liem berhasil dan itu membuat residen senang.

Akhirnya Residen memberi hadiah ke sang Kapiten untuk merelokasi Kelenteng dari tepi Bengawan Madiun ke tengah Kota Madiun, yaitu di Jalan Pekingstraat atau saat ini diberi nama Jalan Cokroaminoto.

“Resident memberi tanah 1 hektar untuk dibangun kelenteng. Kemudian, dibangunlah klenteng yang dikenal Hwie Ing Kiong. Pembangunan klenteng itu membutuhkan waktu 10 tahun dari 1887-1897,” kata guru mapel sejarah di SMPN 6 Kota Madiun itu pada beritajatim.com, Jumat (20/1/2023).

 “Kiranya belum pernah ada pengubahan arsitektur ya. Hanya ditambah beberapa variasi saja. Bangunan aslinya masih terjaga sampai saat ini dan terawat dengan baik dan digunakan untuk beribadah,” katanya.

BACA JUGA ; Polisi Imbau Pedagang di Madiun Tak Jual Knalpot Brong

Diketahui, Kapitan Tionghoa yakni orang yang bertugas sebagai pemimpin kelompok masyarakat Tionghoa. Jadi, kapiten ini yang mengatur Masyarakat Tionghoa. Secara umum tugasnya mengatur administrasi, menangani konflik hingga mengurus pajak bagi masyarakat Tionghoa.

“Dulu rumahnya di bangunan yang kini jadi kedai kopi, tepatnya di sebelah selatan Alun-Alun Kota Madiun atau di jalan Kolonel Marhadi,” katanya.(ris)