Bocah 5 Tahun Jadi Korban Gempa M6,6 di Laut Jawa

Gempa M6,6 yang berpusat di Laut Jawa, Jumat 14 April 2023 menyebabkan satu korban meninggal dunia. Korban meninggal berusia 5 tahun di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, diduga terkejut saat guncangan terjadi.

Apr 15, 2023 - 23:30
Bocah 5 Tahun Jadi Korban Gempa M6,6 di Laut Jawa
Selain korban meninggal, gempa juga mengakibatkan sejumlah rumah rusak. (Foto: BPBD Kota Banjar)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Gempa M6,6 yang berpusat di Laut Jawa, Jumat 14 April 2023 menyebabkan satu korban meninggal dunia. Korban meninggal berusia 5 tahun di Desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, diduga terkejut saat guncangan terjadi. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) mengungkapkan, selain korban meninggal, sebanyak empat rumah rusak akibat gempa.

Sebanyak 2 unit rumah rusak di Provinsi Jawa Barat, dengan rincian 1 rusak berat di Desa Banjar, Kecamatan Banjar dan 1 lainnya rusak ringan di Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

“Sedangkan di Provinsi Jawa Timur, 2 rumah juga terdampak guncangan gempa. Dua rumah mengalami kerusakan dengan tingkat sedang, masing-masing di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember dan lainnya di Desa Panggul, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Sabtu (15/4/2023).

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kekuatan gempa dimutakhirkan dari M6,6 menjadi M6,9. Gempa yang berpusat di 65 km barat laut Tuban, Jawa Timur, berada pada kedalaman 643 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.

Berikut ini informasi yang diterima Pusdalops BNPB dari sejumlah BPBD. Guncangan gempa dirasakan warga Kota Banjar, Jabar, selama 3 hingga 5 detik. Pada wilayah Kabupaten Jember, warga merasakan gempa dengan durasi yang sama, sekitar 3 hingga 5 detik. BPBD melaporkan situasi di tengah masyarakat tidak ada kepanikan.

Di wilayah Kota Surabaya, BPBD menginformasikan guncangan gempa pada intensitas lemah, sekitar 1 hingga 2 detik. Situasi aman terkendali dan tidak ada kepanikan warga.

Sedangkan di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Tuban, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora, BPBD masih melakukan pemantauan di wilayahnya.

Berdasarkan analisis BMKG, fenomena yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia, yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa. Analisis selanjutnya, mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki pergerakan turun atau normal fault.

Dilihat dari parameter MMI atau modified Mercalli intensity, gempa bumi berdampak dan dirasakan warga di daerah Kuta dengan skala V MMI. Sedangkan di Karangkates, Trenggalek, Gianyar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Kediri, Tuban, Garut, Mataram, intensitas yang dirasakan pada skala IV MMI. Di wilayah Pelabuhan Ratu, Labuan, Tabanan, teridentifikasi intensitas pada III MMI.

Semakin tinggi tingkat skala MMI, dampak gempa dapat berpotensi tinggi. BMKG mendeskripsikan V MMI sebagai getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. BMKG melaporkan tidak ada gempa susulan atau aftershock yang terdeteksi sampai dengan Jumat sore (14/4), pukul 17.30 WIB.

(roi)