BKSDA KLHK Sumsel Kembali Pasang GPS Collar 13 Ekor Gajah Betina Sumatera

May 17, 2023 - 03:10
BKSDA KLHK Sumsel Kembali Pasang GPS Collar 13 Ekor Gajah Betina Sumatera
Gajah betina Sumatera yang dipasang alat GPS Collar

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan ( Sumsel) kembali melakukan pemasangan satu unit GPS Collar terhadap kelompok gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Dengan tujuan

memperkuat upaya mitigasi interaksi negatif gajah sumatera dan manusia.

 

Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu 14 Mei 2023 lalu, di Areal Kerja Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Bumi Andalas Permai  Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

 

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumatera Selatan, Sugito menjelaskan jika alat ini dipasangkan kepada gajah betina. Dengan jumlah 13 ekor yang telah berusia 25 tahun dan berat 2.782 kg.

 

Ia juga menyebut, pemasangan GPS Collar ini adalah untuk yang ketiga kalinya. Dimana sebelumnya pada 13 Mei 2022 silam telah dilakukan pemasangan alat ini pada dua kelompok gajah.

 

"Dua kelompok itu adalah kelompok.gajah Meilani yang berjumlah 34 ekor dan kelompok Meissi, dengan jumlah 14 ekor," ungkap Sugito dalam keterangannya Selasa (16/5/2023).

 

Masih kata Sugito,sebelum pemasangan alat tersebut pihaknya pada Jumat 12 Mei 2023 melaksanakan  briefing konsolidasi untuk menyusun rencana dan strategi dengan membagi tugas serta memastikan kembali kelengkapan dan kelayakan peralatan.

 

"Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai 13 -14 Mei 2023, dengan tujuan memahami pola pergerakan gajah melalui pemanfaatan Teknologi Satelit Inmarsat dalam selang waktu guna mewujudkan prinsip koeksistensi antara aktivitas manusia dan kehidupan gajah liar," ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Ujang Wisnu Barata

menyampaikan rasa terima kasihnya  kepada jajaran BBKSDA Riau dan BKSDA Bengkulu, PJHS, dan PT BAP atas dukungan personil dokter hewan, tim teknis, dan peralatan pelontar atau pendorong bius. Sehingga kegiatan pemasangan alat ini dapat terlaksana dengan baik.

 

“Sebagai tanda pengenal di lapangan, tim bersepakat memberi nama gajah betina yang dipasang GPS Collar tersebut dengan nama Meisya, untuk melengkapi Meilani dan Meissi yang telah terpasang sebelumnya pada bulan Mei 2022 lalu,”tukasnya.

 

Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan kerja kolaborasi para pihak.diamtaranya, BKSDA Sumatera Selatan, PT OKI Pulp dan Paper Mills, salah satu unit usaha APP Sinar Mas; PT Bumi Andalas Permai (BAP), serta mitra pemasok APP Sinar Mas; Perkumpulan Jejaring Hutan Satwa (PJHS); Dokter Hewan; Tim Teknis BBKSDA Riau; dan BKSDA Bengkulu (sir/wan)