Biden Pimpin Pertemuan Darurat di Bali Usai Rudal Rusia Jatuh di Polandia

Gedung Putih menyatakan bahwa "pertemuan darurat" tersebut akan "segera" dimulai pada Rabu (16/11). Menurut Gedung Putih, pertemuan itu akan diikuti seluruh pemimpin G7 yang hadir di KTT G20.

Nov 16, 2022 - 21:27
Biden Pimpin Pertemuan Darurat di Bali Usai Rudal Rusia Jatuh di Polandia

NUSADAILY.COM – NUSA DUA - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan sejumlah pemimpin dunia lainnya akan menggelar rapat darurat di sela KTT G20 di Bali untuk membahas insiden rudal Rusia yang menghantam Polandia.

Gedung Putih menyatakan bahwa "pertemuan darurat" tersebut akan "segera" dimulai pada Rabu (16/11). Menurut Gedung Putih, pertemuan itu akan diikuti seluruh pemimpin G7 yang hadir di KTT G20.

Mereka adalah para pemimpin negara AS, Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Inggris, dan Jepang.

Mereka yang dipastikan bertemu antara lain Biden, PM Inggris Rishi Sunak, Ketua Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Komisi Eropa von der Leyen, PM Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Biden Cs langsung menggelar rapat darurat usai rudal buatan Rusia menghantam wilayah Polandia yang berbatasan dengan Ukraina pada Selasa. Setidaknya dua orang tewas akibat hantaman rudal tersebut.

Sebelum pertemuan ini, Biden juga sudah menelepon Presiden Polandia, Andrzej Duda, untuk membahas langkah lanjutan.

Sementara itu, sejumlah pemimpin negara Eropa, termasuk Macron dan Scholz, juga sudah merilis pernyataan simpati terhadap warga Polandia.

Duda sendiri menegaskan bahwa Polandia belum mengetahui pihak yang menembakkan rudal buatan Rusia tersebut. Namun, militer Polandia sudah dalam posisi siaga.

Insiden ini menjadi sorotan karena Rusia selama ini menghindari konfrontasi langsung dengan negara anggota NATO.

NATO memegang prinsip bahwa gempuran terhadap salah satu anggota mereka merupakan serangan kepada blok itu secara keseluruhan.

Dengan demikian, NATO dapat menyerang pihak yang melakukan gempuran. Jika NATO merespons dengan menyerang Rusia, maka perang akan meluas dan dikhawatirkan dapat memicu perang dunia.

Rusia sendiri dengan tegas membantah laporan dugaan serangan rudal tersebut. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tuduhan itu hanya provokasi untuk meningkatkan ketegangan.

"Media massa dan pejabat Polandia melakukan provokasi yang disengaja untuk memanaskan situasi dengan pernyataan mereka tentang dugaan dampak roket Rusia di Przewodow (dekat perbatasan Ukraina)," demikian pernyataan Kemhan Rusia yang dikutip AFP.

"Tenaga senjata Rusia tidak melancarkan serangan di daerah antara perbatasan Ukraina dan Polandia."(han)