BI Ungkap Orang RI Belanja Makanan hingga Rokok Makin Meningkat, Ini Datanya

Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2023 sebesar 213,2 atau tumbuh 1,7% year on year (yoy). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan kinerja penjualan eceran yang meningkat tersebut didorong oleh pertumbuhan beberapa kelompok.

Feb 10, 2023 - 08:01
BI Ungkap Orang RI Belanja Makanan hingga Rokok Makin Meningkat, Ini Datanya
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2023 sebesar 213,2 atau tumbuh 1,7% year on year (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan kinerja penjualan eceran yang meningkat tersebut didorong oleh pertumbuhan beberapa kelompok.

"Mulai dari makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya," kata dia dalam siaran pers, Kamis (9/2/2023).

Dia mengatakan jika dilihat secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi -2,1% (mtm). Dia menyebut kontraksi terjadi pada seluruh kelompok, dengan penurunan terdalam pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, diikuti Subkelompok Sandang, serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi sejalan dengan pola musiman akibat normalisasi permintaan pascaperayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

Sedangkan periode Desember 2022 pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan tetap tumbuh positif. IPR Desember 2022 tercatat tumbuh 0,7% (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,3% (yoy).

Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Barang Budaya dan Rekreasi tercatat meningkat, sementara Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya serta Suku Cadang dan Aksesori mengalami perbaikan meski masih berada dalam fase kontraksi. Secara bulanan, kinerja penjualan eceran tercatat tumbuh 7,0% (mtm).

"Kinerja tersebut ditopang oleh peningkatan pertumbuhan pada seluruh kelompok, terutama pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi sejalan dengan peningkatan permintaan akibat kebijakan peralihan dari siaran TV Analog ke TV digital, diikuti Subkelompok Sandang, serta Barang Budaya dan Rekreasi," ujar dia.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Maret 2023 akan meningkat, sementara Juni 2023 akan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret 2023 tercatat sebesar 139,1, meningkat dibandingkan dengan Februari 2023 sebesar 134,6, didorong oleh kenaikan harga selama bulan Ramadan 1444 H. Sementara itu, IEH Juni 2023 tercatat 138,3, menurun dibandingkan dengan Mei 2023 sebesar 140,2.(eky)