Beras Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Madiun

Beras masih terus menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Madiun saat ini. Bahkan sejak bulan Agustus 2022 lalu.

Beras Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Madiun
Foto : Beras penyumbang inflasi tertinggi di Kota Madiun.

NUSADAILY.COM - KOTA MADIUN - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat, inflasi di bulan Januari 2023 mencapai 0,35 persen. Kelompok makanan, minuman dan tembakau paling banyak menyumbang inflasi.

Disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Dwi Yuhenny, bahwa beras merupakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi dengan angka 0,16 persen. Kemudian kedua cabai rawit sebanyak 0,13 persen. Sementara rokok menyumbang 0,06 persen. 

" Beras masih terus menjadi komoditas penyumbang inflasi saat ini bahkan sejak bulan Agustus 2022 lalu. Sempat turun di November, tetapi kembali naik bulan Januari  menyumbang inflasi paling tinggi," katanya Minggu (05/02/2023).

Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi tersebut, seperti ketersediaan suplai yang mungkin terganggu karena hasil panen kurang maksimal, gara gara terkena hama dan lain sebagainya.

" Kemudian komuditas rokok menjadi penyumbang inflasi adanya kebijakan kenaikan cukai dari Kementerian Keuangan. Cukai rokok nyaris selalu naik di awal tahun. Serta aktif menyumbang inflasi setiap bulan," imbuhnya.

Kemudian komoditas berikutnya, seperti minyak goreng yang memberikan inflasi sebesar 0,04 persen. Sementara  telur, bensin, daging ayam ras menjadi penyumbang deflasi terbesar. 

" Salah satunya karena ada kebijakan penurunan harga pertamax pada bulan Januari. Meski begitu, inflasi di Januari ini merupakan terkecil dibanding bulan yang sama di dua tahun terakhir," ungkapnya lagi.

Lebih lanjut dikatakan Dwi, inflasi di Januari pada 2022 tercatat sebesar 0,44 persen. Sedang di bulan yang sama di 2021 tercatat inflasi sebesar 0,60. Meski Kota Madiun tercatat inflasi Ia mengklaim masih tetap terkendali.

Terakhir pihaknya berpesan agar tetap waspada, karena sejumlah komoditas kebutuhan pokok menjadi pemicu inflasi di beberapa bulan terakhir. Namun secara umum masih terkendali. (*/nto).