Benarkah Dana Jasmas Penyebab Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak Kena OTT KPK?

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji, kepada wartawan mengatakan belum tahu persis terkait OTT yang diduga menangkap kader Golkar tersebut. "Saya belum tahu persis info itu," kata Sarmuji.

Dec 15, 2022 - 18:56
Benarkah Dana Jasmas Penyebab Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak Kena OTT KPK?

NUSADAILY.COM – SURABAYA - KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim), Sahat Tua Simanjuntak, yang berasal dari Fraksi Partai Golkar.

Dalam OTT tersebut, KPK langsung menyegel ruangan Sahat di kantor DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya.

Sahat adalah sosok politisi senior di partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sahat merintis karier politiknya di Golkar dari bawah. Saat ini di Golkar, Sahat menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur.

Dikutip dari laman KPU Jatim, Sahat menjadi anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur 9 meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi. Pada Pileg 2019 lalu Sahat meraih suara 52.910 di Dapil Jatim 9 tersebut.

Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim sejak 30 September 2019 lalu.

Sahat sudah menjadi anggota DPRD Jatim sejak periode 2009-2014, kemudian 2014-2019, dan 2019-sekarang.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji, kepada wartawan mengatakan belum tahu persis terkait OTT yang diduga menangkap kader Golkar tersebut.

"Saya belum tahu persis info itu," kata Sarmuji.

Sarmuji meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi KPK agar tidak terjadi simpang siur informasi.

"Kami juga menunggu pengumuman resmi dari KPK," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, beredar foto ruangan Wakil Ketua DPRD Jatim disegel KPK, Rabu (14/12).

Foto tersebut memperlihatkan pintu warna coklat bertuliskan Wakil Ketua DPRD. Pintu ruangan Wakil Ketua DPRD Jatim itu ditempel dua stiker berwarna merah dan putih.

Dua stiker itu bertuliskan 'Dalam Pengawasan KPK'. Stiker itu menyegel pintu ruangan.

Dari informasi yang dihimpun, OTT itu dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB. Ada 2 orang yang diamankan. Setelah diamankan mereka diperiksa di Ditreskrimsus Polda Jatim.

Dugaan Penyebab Sahat Kena OTT KPK

Nusadaily.com mencari jawab dugaan penyebab Sahat terkena OTT, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan Jubir KPK Ali Fikri masih enggan membeberkan penyebabnya.

Beberapa sumber yang dihubungi juga tidak berani memastikan sumber suap yang diterima Sahat hingga dicokok KPK. Namun beberapa kemungkinan atau dugaan bisa menjadi penyebabnya.

Sumber Nusadaily memberikan gambaran bahwa, di DPRD Provinsi Jatim ada yang namanya dana jaring aspirasi masyarakat (Jasmas).

Jasmas diberikan kepada anggota dewan dengan nominal bervariasi antara anggota biasa dengan anggota yang memiliki jabatan.

“Kalau tidak salah anggota biasa ada dikisaran 7 miliar, sementara pemilik jabatan semisal Ketua Banggar nominalnya bisa dua kali lipat dari anggota biasa bahkan bisa lebih. Sedangkan unsur pimpinan dewan Jasmasnya bisa mencapai 70 miliar atau bahkan bisa lebih,” kata Sumber Nusadaily.com yang namanya minta dirahasiakan.

Nah, dari dana Jasmas itu, dugaan kongkalikong dengan pemborong dimulai, katanya. “Ada lo pemborong Jasmas dengan cashback (setoran pengembalian kepada pemilik Jasmas red.) yang sangat menjanjikan,” pungkasnya.

Namun hingga berita ini diterbitkan, beberapa anggota DPRD Jatim yang dimintai komentarnya oleh Nusadaily.com, apakah benar dugaan penangkapan Sahat terkait dana Jasmas, belum ada yang memberikan komentar.(tim ND)