Begini Reaksi Paris Hilton Terhadap Kasus Kekerasan Fisik di Sekolah Swasta

Rupanya, Paris Hilton bukan satu-satunya korban kekerasan fisik dan psikologis selama berada di sekolah swasta.

Oct 13, 2022 - 21:47
Begini Reaksi Paris Hilton Terhadap Kasus Kekerasan Fisik di Sekolah Swasta
Reaksi Paris Hilton

NUSADAILY.COM – NEW YORK - Bintang reality show dan model AS, Paris Hilton mengatakan bahwa dia pernah mengalami pelecehan seksual sebagai siswa di sebuah sekolah asrama.

Melansir Spiegel.de, sekitar pukul tiga atau empat pagi, karyawan pria dari Sekolah Provo Canyon di negara bagian Utah, AS, datang ke kamarnya dan membawanya serta gadis-gadis lain untuk pemeriksaan medis.

"Dia pasti Bukan Dokter"

Menurut New York Times, Paris Hilton memiliki pengalaman ini pada 1990-an ketika orang tuanya mengirimnya ke sekolah asrama terapi.

Pada Februari 2021, dia berbicara tentang kekerasan psikologis dan fisik yang dia alami selama berada di sekolah swasta selama sidang Senat Utah.

Tetapi deskripsi terbaru mereka lebih dari itu. "Kemudian mereka menempatkan kami di atas meja dan memasukkan jari mereka ke dalam kami," ujar Hilton dalam video itu, tampak terguncang dan hampir menangis selama beberapa saat. "Dia pasti bukan dokter."

Baca juga: Distrik Baru Qujiang Laporkan Kemajuan Penyelidikan Terkait Kasus Kematian Siswa di Sekolah Dasar 5 Qujiang

"Dan sekarang, melihat ke belakang sebagai orang dewasa, itu pasti pelecehan seksual." Paris Hilton telah lama berkampanye agar sekolah Utah ditutup. Dia mengatakan juga bahwa ia  disiksa secara fisik dan mental di sana.

Hilton juga menulis tentang pengalaman ini di akun Twitter-nya. Dia dilarang tidur dan dipompa penuh dengan obat-obatan dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Ketika dia dipaksa untuk merentangkan kakinya di atas meja empuk untuk pemeriksaan serviks, dia menangis, berteriak dan berkata "tidak." "Mereka hanya berkata, 'Diam!'"

Baca juga: 4 Murid SMP Terseret Arus di Curug Kembar saat Berkemah,...

Masa kecilnya dicuri darinya, lanjut Hilton. Ini menghancurkannya bahwa khasus seperti ini masih terjadi pada anak-anak yang tidak bersalah. (jrm3/lna)