Begini Proses Pembuatan dan Filosofi Motif Batik Tulis Celaket Khas Malang

Dlaam rangka meneguhkan Kampung Celaket sebagai sentra batik tulis di Kota Malang, Batik Tulis Celaket (BTC) pada Minggu (12/3) bekerja sama dengan Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen Kota Malang, menggelar pelatihan membatik bagi warga setempat.

Mar 12, 2023 - 18:36
Begini Proses Pembuatan dan Filosofi Motif Batik Tulis Celaket Khas Malang
Suasana Pelatihan Membatik di BTC, Tampak Desainer BTC didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Samaan mengawasi Ibu-ibu PKK Perwakilan RW yang ikut pelatihan. (Foto Nusadaily.com Eky)

NUSADAILY.COM – MALANG - Batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya.

Dalam rangka meneguhkan Kampung Celaket sebagai sentra batik tulis di Kota Malang, Batik Tulis Celaket (BTC) pada Minggu (12/3) bekerja sama dengan Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen Kota Malang, menggelar pelatihan membatik bagi warga setempat.

Begini Proses Pembuatan Batik Tulis Celaket

1. Pemotongan bahan baku kain (mori) sesuai dengan kebutuhan.

2. Nglengreng: Menggambar dengan pensil pada kain.

3. Isen-isen: memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.

4. Nembok: menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.

5. Ngobat: Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dipoles pada larutan zat warna.

6. Nglorod: Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).

7. Pencucian: setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur.

Proses Pembuatan Batik Cap

Tidak seperti batik tulis yang proses pembuatannya menggunakan canting, pada proses pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap (semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga) yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20cm X 20cm. Berikut adalah proses pembuatan batik cap:

1. Kain mori diletakkan di atas meja dengan alas di bawahnya menggunakan bahan yang empuk.

2. Malam direbus hingga suhu 60 – 70 derajat Celsius.

3. Cap dicelupkan ke malam yang telah mencair tadi tetapi hanya 2 cm saja dari bagian bawah cap.

4. Kemudian kain mori dicap dengan tekanan yang cukup supaya rapi. Pada proses ini, cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori.

5. Selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan cara memoles kain mori yang sudah dicap tadi dengan alat yang berisi cairan pewarna.

6. Kain mori direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain.

7. Penjemuran kemudian disetrika supaya rapih. 

Proses pembuatan batik cap ini lebih cepat dibandingkan dengan proses pembuatan batik tulis karena pembuatan motifnya dengan menggunakan cap (stempel) yang lebar. Bandingkan dengan batik tulis yang menggunakan guratan-guratan canting.

Filosofi Motif Batik Celaket Khas Malang

1.Tugu Malang Simbol kota Malang merupakan prasasti berdirinya kota tersebut. Juga sebagai perlambang keperkasaan dan ketegaran. Diharapkan pemakainya menjadi orang yang kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan.

2. Mahkota Simbolisisasi Mahkota Raja Gajayana yang pernah membawa Malang mencapai puncak kejayaannya. Diharapkan pemakainya bisa mencapai puncak kejayaan dalam hidupnya.

3. Rumbai Singa Melambangkan ikon kota malang yang berjuluk SINGO EDAN, yang melambangkan semangat yang menyala-nyala dan pantang menyerah. Diharapkan pemakainya juga senantiasa memiliki sifat yang demikian.

4. Bunga Teratai Salah stu simbol kota malang, yang melambangkan keindahan juga kesuburan. Pada cerita kuno, bunga teratai merupakan bunga tempat Dewa Wishnu, dewa pemelihata alam, bertahta. Diharapkan pemakainya senantiasa subur makmur dan terpelihara jiwa dan raganya.

5. Arca Perlambang kekayaan khasanah Kota Malang yakni candi Singosari yang pernah menghantarkan Malang menjadi salah satu kekuatan dunia di Nusantara pada masa silam.Diharapkan, pemakainya senantiasa berjaya.

6. Sulur-Sulur Simbol bahwa kehidupan itu akan terus berlangsung, tumbuh dan berkembang. Ada sulur yang terhenti sebagai simbol bahwa kehidupan tidak kekal, namun, sebelum terhenti ada sambungan berikutnya. Yang menunjukkan bahwa manusia itu akan musnah, namun akan selalu berganti generasi yang baru Diharapkan pemakainya senantiasa bisa introspeksi diri bahwa manusia itu makhluk yang fana.

7. Isen-Isen Belah Ketupat Simbol dari relief candi Badut yang merupakan salah satu khasanah kekayaan budaya Kabupaten Malang. Belah ketupat memberi makna, pengakuan bahwa manusia tidaklah sempurna, sehingga sangat tidak pantas untuk menyombongkan diri. Diharapkan pemakainya bisa senantiasa introspeksi diri.

8. Motif Topeng menggambarkan bahwa dibalik yang terlihat ada sesuatu yang asli. Diharapkan pemakainya selalu mawas diri terhadap apa yang tidak terlihat hingga selalu terhindar dari segala mara bahaya.

9. Motif Bunga Puring memiliki arti pengampunan atau ‘apuraning dosa kawula‘ (ampunilah dosa hamba). Harapannya pemakai batik dengan motif bunga puring selalu mendapatkan ampunan dari Yang Maha Kuasa.(eky)