Beberapa Tanda jika Terdampak Penyakit Diabetes

Layaknya diabetes yang menjadi ‘ibu’dari berbagai penyakit dan juga merupakan ‘silnet killer’, begitu juga dengan kondisi obesitas. Sebab kondisi kelebihan berat badan ini, merupakan titik awal yang bisa memicu berbagai komplikasi kesehatan.

Mar 9, 2023 - 13:00
Beberapa Tanda jika Terdampak Penyakit Diabetes
kenali gejala klinis obesitas, (Foto: Freepik)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Layaknya diabetes yang menjadi ‘ibu’dari berbagai penyakit dan juga merupakan ‘silnet killer’, begitu juga dengan kondisi obesitas. Sebab kondisi kelebihan berat badan ini, merupakan titik awal yang bisa memicu berbagai komplikasi kesehatan.

Obesitas sendiri diungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS sudah menjadi masalah penduduk dunia, karena banyaknya kasus obesitas tersebar di banyak negara, termasuk Indonesia.

“Obesitas adalah masalah global, sekitar 2 miliar penduduk dunia (kasusnya) dan mengancam kesehatan masyarakat, termasuk di Indonesia,” ungkap dr. Maxi dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku Kemenkes RI, Rabu (8/3/2023)

“Pada tahun 2030 itu diperkirakan 1 dari 5 perempuan dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas,” tambahnya.

Kasus obesitas yang jika semakin banyak, akan memberikan dampak efek domino pada tingginya kasus berbagai penyakit lainnya. Sebagaimana diungkap dr. Maxi, karena obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit tidak menular (PTM) mulai dari diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, hingga ikut berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi.

Lantas apa saja gejala secara klinis dari obesitas yang perlu diwaspadai, agar bisa cepat terdeteksi dan ditangani? Kemenkes menyebut gejala klinis dari obesitas sendiri, berupa kepala wajah bulat, pipi tembam, dagu rangkap, leher tampak pendek dan ada bercak kehitaman di bagian belakang leher, perut membuncit dan disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

Dalam kesempatan yang berbeda, sebagai pencegahan dari obesitas, terutama pada anak-anak, dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped), SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan oleh para orangtua, yakni dengan disiplin memperhatikan pola makan, pola tidur dan gerak aktif anak.

“Kurangi konsumsi gula, dan lebih utamakan minum air mineral dibandingkan minum minuman-minuman kemasan yang mengandung gula yang tinggi. Iringi dengan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, contohnya anak diajak bermain,” saran dr. Winra.

Orang tua juga perlu memastikan anak cukup tidur, tidak berlebihan dan harus sesuai porsinya. Dengan durasi sebagai berikut;

1. Anak usia 4 - 12 bulan setidaknya tidur 12 - 16 jam,

2. Anak usia 1 - 2 tahun tidur 11 - 14 jam

3. Anak usia 3 - 5 tahun tidur 10 - 13 jam,

4. Anak 6 -12 tahun tidur 9 -12 jam

5. Anak remaja usia 13 – 18 tahun itu tidur 8 - 10 jam.

(roi)