Banjir di Kelurahan Tegal Parang Jaksel Surut, Warga Mengaku Pasrah

Nasir mengatakan ketinggian air banjir tadi malam mencapai 1,3 meter. Dia menyebut banjir surut sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi.

Mar 15, 2023 - 20:37
Banjir di Kelurahan Tegal Parang Jaksel Surut, Warga Mengaku Pasrah
Banjir di Kelurahan Tegal Parang/ ist

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Banjir sempat melanda sejumlah RT di Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel), tadi malam. Banjir kini telah surut.

Salah satu warga, Nasir (71), mengaku sudah tinggal di Kelurahan Tegal Parang sejak 1975. Dia merasa lelah harus menghadapi banjir setiap kali hujan deras mengguyur.

"Capek bukan capek lagi, pokoknya mau dikata apa lagi, orang udah kewajiban kayak kita hadapin banjir. Kita mau apa, mau lari ke mana, dengan keadaan begini ya sudah hadapi," kata Nasir di Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2023).

BACA JUGA : Duh! 60 Rumah di Kampung Melayu Terendam Banjir 85 Cm

Nasir mengatakan ketinggian air banjir tadi malam mencapai 1,3 meter. Dia menyebut banjir surut sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi.

"Lebih parah istilahnya, bayangkan dari jam 23.00 WIB sampai pagi tadi baru surut. Ketinggian kurang lebih 1,3 meter, surutnya jam 06.00 WIB tadi surut total," ujarnya, dilansir dari detik.com

"Orang malah berenang itu bukan jalan karena dia nggak bisa jalan karena ketinggian banjir," lanjutnya.

Dia mengatakan Kelurahan Tegal Parang memang langganan banjir saat hujan deras turun. Dia mengatakan banjir tadi malam merupakan banjir terparah sepanjang 2023.

"Walaupun nggak deras, kalau umpama hujan sebentar saja ya istilahnya sedengkul pun banjir tetap," ucapnya.

Nasir berharap kali di Kelurahan Tegal Parang dikeruk. Menurutnya, pengerukan itu akan efektif mengurangi banjir.

"Diharapkan ya memang kali itu harus dikeruk satu-satunya jalan, tapi kalau untuk ngelebarin lagi udah nggak bisa karena sudah ada rumah warga," ujarnya.

Warga lainnya, Mat Hasyim (65), berharap hal yang sama. Hasyim berharap kali dikeruk.

"Lebarin nggak mungkin, paling nggak didalamin, dikeruk, itu membantu juga, artinya kalau dikeruk membantu kelancaran air karena itu banyak air jadinya debitnya cepat naik," kata Mat Hasyim.

"Pagarnya dibetulin juga atau dikasih besi atau ditembok sebagian, jadi nggak membahayakan," imbuhnya.

Hasyim mengatakan air banjir merendam sejumlah perabotan rumahnya tadi malam. Dia mengaku tak bisa tidur lantaran takut ketinggian air akan bertambah.

"Perabotan yang berupa itu misal kursi, lemari, bawah-bawahnya aja, perabotan itu aja yang kena," kata Mat Hasyim.

Hasyim menyebut banjir di kediamannya kerap terjadi jika intensitas curah hujan tinggi. Menurutnya, banjir akan surut saat hujan berhenti.

"Meskipun banjir, air nggak ngantong, nanti hujan reda air surut," ujarnya.

Dia mengaku pasrah harus kebanjiran setiap kali hujan deras mengguyur Jakarta. Namun, dia mengatakan sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.

"Terbiasa, habis mau dibilang apa, kita udah tinggal di sini udah telanjur, kita anggap hal biasa," ucapnya. (ros)