Apple Inc Dinilai Bakal Lakukan PHK Karyawan Lagi Karena Penjualan Menurun

Apple Inc (AAPL.O) memperkirakan pendapatan perusahaan turun pada kuartal pertama 2023. Penjualan Apple juga anjlok 5 persen menjadi US$117,2 miliar di kuartal keempat 2022.

Feb 5, 2023 - 01:12
Apple Inc Dinilai Bakal Lakukan PHK Karyawan Lagi Karena Penjualan Menurun
Pendapatan Apple diperkiran turun di dua kuartal berturut-turut. Analis menduga PHK bisa terjadi meski jumlahnya tak besar. (REUTERS/ANDREW KELLY)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Apple Inc (AAPL.O) memperkirakan pendapatan perusahaan turun pada kuartal pertama 2023. Penjualan Apple juga anjlok 5 persen menjadi US$117,2 miliar di kuartal keempat 2022.

Untuk pertama kali sejak 2016, ekspektasi Wall Street terkait pendapatan Apple meleset. Penjualan iPhone perdana merosot pada 2020. Meski sudah merosot dua kuartal berturut-turut, Apple masih belum mem-PHK karyawannya.

CEO Apple Tim Cook mengatakan ketidakpastian ekonomi diperkirakan merugikan sektor game dan iklan digital.

Kepada Reuters, Cook merinci kinerja Apple loyo lantaran gangguan rantai pasok ketika lockdown di fasilitas produksi di Zhengzhou China di masa pandemi. Ini mengganggu produksi iPhone 14 Pro dan Pro Max. Tekanan lainnya datang dari penguatan dolar AS.

Hanya dua segmen yang tumbuh yakni bisnis konten antara lain Apple TV+ dan App Store. Pendapatan dari lini ini tumbuh persen 6 persen atau U$20,8 miliar. Segmen kedua yang tumbuh yaitu penjualan iPad yang naik 30 persen menjadi US$9,4 miliar.

Cook mengatakan Apple memiliki basis 2 miliar perangkat aktif, naik dari angka 1,8 miliar tahun lalu. Ada 935 juta pelanggan berbayar.

Meski penjualan merosot, Apple belum mengumumkan akan memangkas jumlah karyawan, seperti yang dilakukan banyak perusahaan raksasa lain. Namun, beberapa analis berpikir hal itu bisa saja terjadi atau ada pemotongan biaya yang lebih sederhana lainnya.

"Apple kemungkinan akan memotong beberapa biaya, tetapi kami tidak mengharapkan PHK massal minggu ini," kata analis Wedbush Securities Dan Ives kepada CNN, dikutip Jumat (3/2).

Tom Forte, seorang analis senior dari DA Davison setuju akan ada pengurangan staf, tetapi jumlahnya tidak sedrastis PHK di perusahaan teknologi besar lain. PHK dilakukan di tingkat ritel.

(roi)