Api Abadi Ini Sudah Menyala Lebih dari 6 Ribu Tahun yang Lalu, Ini Lokasinya

Dunia ini memiliki sejumlah api abadi yang tersebar di berbagai negara. Beberapa contohnya adalah api biru di kawah Gunung Ijen, Jawa Timur dan api biru di Islandia.

May 25, 2023 - 03:00
Api Abadi Ini Sudah Menyala Lebih dari 6 Ribu Tahun yang Lalu, Ini Lokasinya
Ilustrasi (pixabay)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Dunia ini memiliki sejumlah api abadi yang tersebar di berbagai negara. Beberapa contohnya adalah api biru di kawah Gunung Ijen, Jawa Timur dan api biru di Islandia.

Membicarakan api abadi, negara tetangga kita Australia juga memiliki api yang telah menyala selama ribuan tahun. Api tersebut dinamakan Burning Mountain.

Saat para penjelajah menemukan Burning Mountain pada abad ke-18, mereka sempat mengiranya sebagai gunung berapi. Namun, rupanya hal itu adalah batu bara yang membara selama ribuan tahun dan diketahui belum pernah padam.

Minimal Sudah 6 Ribu Tahun
Terletak di New South Wales, Australia, para ilmuwan percaya bara api Burning Mountain sudah menyala setidaknya selama 6 ribu tahun. Sebagian pendapat justru menilai lebih lama dari ini.

Lokasi api adalah sekitar 30 meter atau 98 kaki di bawah Gunung Wingen. Bukan kebetulan, kata wingen dalam bahasa aborigin penduduk Wonaruah setempat berarti api.

Letaknya yang ada dalam tanah, tidak memungkinkan api tersebut untuk dilihat atau bahkan diketahui ukurannya. Namun, asap yang keluar dari gunung menjadi bukti keberadaannya.

"Tidak ada yang tahu ukuran api di bawah Burning Mountain," kata profesor ilmu api di Imperial College London, Guillermo Rein kepada Science Alert, dikutip dari IFL Science.

Menurut Rein, ukuran Burning Mountain hanya dapat diperkirakan. "Kemungkinan adalah sebuah bola berukuran 5-10 meter atau berdiameter 16-32 kaki, dengan temperatur 1.000 derajat celsius (1.832 fahrenheit)," ungkapnya.

Api yang berkobar di sana dipicu oleh tumpukan batu bara yang ada di bawah gunung. Seperti halnya dengan sebongkah batu bara yang memutih di perapian, api tanpa kobaran merayap melalui batu bara dengan kecepatan kira-kira 1 meter per tahun.

Perkiraan usia api ini dilakukan dengan cara mengukur jalur api yang membentang sekitar 4 mil atau 6,5 kilometer dan laju bakarnya. Meski begitu, faktanya tidak ada yang tahu kapan api ini mulai menyala.

Selain itu, bagaimana api Burning Mountain mulai berkobar pun tidak ada yang tahu. Nyaris dapat dipastikan, penyebabnya bukanlah manusia. Sambaran petir dan api semak-semak dinilai sebagai penyebab yang paling mungkin.

Profesor Rein juga pernah menulis sebuah postingan blog yang menerangkan kunjungannya ke Burning Mountain. Dia menjelaskan, panas yang keluar dari sana menyebabkan sekitar 50 meter area di sekitar puncak bukit, tidak memiliki tumbuhan apa pun.

Dia pun mencatat, batu bara yang menyala di bawah tanah juga ditemukan di tempat lain di dunia, utamanya China, India, dan Amerika Serikat.

Sebagai contoh, kebakaran tambang di Centralia, Pennsylvania tersulut tidak sengaja pada 1962 di tambang batu bara yang terbengkalai. Terlepas dari berbagai usaha untuk mengakhiri api tersebut, diperkirakan kobarannya akan tetap ada 250 tahun lagi.

Burning Mountain dapat dilihat sekilas jika mengunjungi Burning Mountain Nature Reserve. Lokasinya kurang dari empat jam berkendara dari Sydney. Namun, pastikan jika mengunjungi Burning Mountain, tidak menyalakan rokok.(eky)