Anton Gobay Ngaku Sebagai Simpatisan Organisasi Papua Merdeka

Anton Gobay menyampaikan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka.

Jan 14, 2023 - 02:00
Anton Gobay Ngaku Sebagai Simpatisan Organisasi Papua Merdeka
Anton Gobay/ ist

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pilot WNI Anton Gobay ditangkap di Filipina karena hendak menyelundupkan senjata api (senpi) ilegal ke Papua. Polri menyampaikan Anton Gobay mengaku sebagai simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Anton Gobay menyampaikan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka. Namun ia menegaskan bahwa dirinya hanya seorang simpatisan yang tidak mempedulikan posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

BACA JUGA : Anton Gobay Bakal Jual Senpi ke Siapapun yang Sanggup Membayarnya...

Dedi mengatakan Anton Gobay ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka. Bahkan dia pernah menghadiri acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat.

"Ia juga menyampaikan dirinya sebagai salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini," katanya, dilansir dari detik.com

Sementara, di sisi lain Anton Gobay juga mengaku jual beli senpi ilegal demi bisnis. Dia menyebut senpi yang diselundupkan itu bisa dijual ke siapapun dengan harga tertinggi.

"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua. AG menyampaikan apabila senjata api tersebut berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan menjual kepada siapapun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi," ujarnya.

BACA JUGA : Punya Tubuh Kecil, Verrell Bramasta Ngaku Pernah Jadi Korban Bully di Sekolah

Diketahui, Anton Gobay diduga membeli senjata api ilegal itu dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Ada 10 pucuk senpi laras panjang dan 2 pucuk senpi laras pendek tanpa amunisi yang dipunyai Anton Gobay.

"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter) senilai 50 ribu peso tanpa amunisi," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (11/1).

Krishna mengatakan harga 50 ribu peso tersebut untuk pembelian satu pucuk senjata laras panjang M4. "Satuan," ujarnya.

Saat ini tim Polri sudah berada di Filipina. Mereka tengah berkoordinasi dengan KBRI serta kepolisian nasional Filipina terkait penaganan Anton Gobay. (ros)