Andi Arief Menyinggung Soal Sandiaga Uno yang Akan Bergabung Dengan PPP

Menurut Andi Arief, Partai Demokrat belum mendengar komitmen perubahan dari Sandiaga Uno. Andi Arief menyarankan agar Sandiaga fokus menuntaskan kerjanya di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin

Apr 10, 2023 - 17:05
Andi Arief Menyinggung Soal Sandiaga Uno yang Akan Bergabung Dengan PPP
Foto: Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief. (dok. Andi Arief)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Andi Arief menilai Sandiaga bukanlah sosok perubahan "Walaupun menjadi wapres menjadi hak setiap orang, tapi komitmen perubahan dari 3 partai, PKS, Demokrat dan NasDem itu sudah terikat pada semacam perjanjian yang ditandatangani oleh 3 ketua umum partai, mengikuti kontestasi capres dan cawapres ini kan memperbaiki keadaan, bukan seperti Indonesian Idol yang penting muncul, setiap ada ini muncul dan Demokrat punya catatan dan pasti akan menolak kalau Pak Sandi Uno," kata Andi Arief kepada wartawan, Minggu (9/4/2023).

Andi Arief kemudian menyinggung soal isu Sandiaga Uno yang akan bergabung dengan PPP. Menurutnya, strategi yang sama pernah dilakukan Sandiaga pada tahun 2019 lalu.

BACA JUGA : Ucapkan Selamat HUT ke-77, Wapres Ma’ruf Amin Harap TNI...

"Kenapa, karena dulu juga berpura-pura pindah ke PAN berpasangan juga dengan Pak Prabowo. Sekarang dengan strategi yang sama pindah ke PPP. Jadi apa ya, gaya pemodal berpolitik kita menolak, pasti output-nya tidak akan menghasilkan perubahan apa-apa," jelasnya.

Menurut Andi Arief, Partai Demokrat belum mendengar komitmen perubahan dari Sandiaga Uno. Andi Arief menyarankan agar Sandiaga fokus menuntaskan kerjanya di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Karena Demokrat punya catatan dan komitmen perubahan dari Pak Sandi kan belum kita dengar, dia bahkan bagian dari kekuasaan, menikmati itu. Berkampanye untuk kekuasaan juga, jadi menurut saya pola pikir bahwa semua mentang-mentang termasuk pemodal yang berpolitik tidak semua partai bisa dibeli, tidak semua partai bisa diakali, kami tegas menolak kalau Pak Sandi Uno," jelasnya.
Lebih lanjut, Andi Arief lantas menyinggung soal politik identitas yang muncul pada Pilkada DKI tahun 2017. Menurutnya, Sandiaga memiliki kontribusi terhadap politik identitas itu.

BACA JUGA : Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat HUT TNI AU ke-77: Harus...

"Yang lebih ideologis sebetulnya politik identitas ini kan sejak Pak Sandi muncul di Jakarta, jadi kita tidak ingin Anies masuk kembali dalam politik identitas. Awal Pilkada DKI kan Pak Sandi punya sumbangsih cukup besar terhadap politik identitas. Di mana-mana di dunia ini borjuasi memang bisa memainkan politik identitas, karena itu kita menolak dan Anies harus menjadi pimpinan negara, artinya capres yang mengandalkan garis tengah," jelasnya.dilansir dari detik.com

Sandiaga diketahui menghadiri undangan acara PKS di Yayasan Karawang Bekasi Madani (YKBM), Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi dan disambut Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Dalam kesempatan itu, Sandiaga menjawab peluang dirinya berduet lagi dengan Anies Baswedan di 2024.

Kedatangan Sandiaga disambut puluhan kader dan pengurus DPW PKS Kabupaten Karawang. Mereka bertepuk tangan sembari menyanyikan lagu PKS.

Lagu yang mirip dengan mars Anies-Sandi ketika masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 dinyanyikan. Ada teriakan 'Anies-Sandi' di acara tersebut yang disambut Sandiaga dengan senyum. Sandiaga mengungkap alasannya menghadiri kegiatan PKS tersebut.

Terkait isu dirinya akan kembali dipasangkan dengan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024, Sandiaga tersenyum. Dia mengaku menyerahkan seluruh keputusan kepada pimpinan partai politik.

"Saya meyakini pimpinan partai politik seperti Ustadz Syaikhu akan mengusulkan yang terbaik untuk NKRI dan saya percaya proses ini masih berjalan selama enam bulan ke depan," katanya.
Sandiaga mengaku dirinya selalu mendengar masukan para ulama. Menurutnya, semua langkah politiknya harus dengan restu pimpinan partai yakni Prabowo Subianto selaku Ketum Gerindra dan pimpinan di pemerintahan yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya selalu mendengar masukan para ulama, ustadz, salat istikharah dan semua harus dengan restu pimpin, saya harus memastikan Pak Prabowo Subianto legowo dan pimpinan di pemerintahan memberikan restu. Itu yang penting," ujarnya.

"Jadi kita fokus secara teduh dan sejuk memberikan kontestasi yang merajut kerukunan masyarakat kita, agar tidak terpecah belah. Jadi kita ingin fokus kemajuan bangsa kita," imbuhnya.(ris)