Amerika Kenakan Sanksi Kepada Negara yang Tidak Gunakan Dolar AS, Apakah Hoax?

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre (Karine Jean-Pierre) menyatakan bahwa beberapa negara menggunakan mata uang mereka sendiri untuk menyelesaikan perdagangan internasional daripada menggunakan dolar AS.

Apr 5, 2023 - 21:08
Amerika Kenakan Sanksi Kepada Negara yang Tidak Gunakan Dolar AS, Apakah Hoax?
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre

NUSADAILY.COM – SHANGHAI - Pada tanggal 2 April, ada desas-desus yang beredar di Internet China bahwa, "Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre (Karine Jean-Pierre) menyatakan bahwa beberapa negara menggunakan mata uang mereka sendiri untuk menyelesaikan perdagangan internasional daripada menggunakan dolar AS. Pelanggaran hak warga negara Amerika. Amerika Serikat akan memberikan sanksi kepada negara-negara ini."

Pencarian kata kunci menunjukkan bahwa Jean-Pierre belum membuat komentar publik tentang masalah "Brasil dan China menggunakan mata uang lokal untuk penyelesaian". Menelusuri konten terkait seperti "China, Brasil, perdagangan, mata uang" di situs Gedung Putih, tidak dapat menemukan petunjuk terkait pernyataan ini.

BACA JUGA : Nilai Kripto Dogecoin Melonjak Usai Elon Musk Ganti Logo...

Menurut situs Dana Moneter Internasional (IMF), selama ribuan tahun, "uang" didasarkan pada komoditas yang nyata dan berharga, seperti emas atau perak. Pada awal tahun 1970-an, masyarakat internasional meninggalkan nilai tukar tetap berdasarkan standar logam mulia dan mengadopsi sistem nilai tukar “mengambang”, dimana nilai setiap mata uang berfluktuasi naik turun berdasarkan permintaan internasional dan kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian negaranya.

Saat ini ada delapan mata uang cadangan yang disertifikasi oleh IMF, termasuk dolar Australia, pound Inggris, dolar Kanada, yuan Tiongkok, euro, yen Jepang, franc Swiss, dan dolar AS. Data menunjukkan bahwa pada kuartal keempat tahun 2022, dolar AS masih akan menjadi mata uang cadangan yang paling banyak dipegang, menyumbang lebih dari 50% cadangan devisa global. Pada saat yang sama, cadangan devisa RMB menyumbang sekitar 2,5%. (Mdr1)