Alumni ITN Malang Raih Penghargaan dari Kemenperin

Gebyar IKMA (Industri Kecil Menengah dan Aneka) merupakan gelaran dari Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, dibawah Kemenperin

Dec 14, 2022 - 22:00
Alumni ITN Malang Raih Penghargaan dari Kemenperin
Bantu Industri Kecil Menengah Alumni ITN Malang Raih Penghargaan dari Kemenperin

NUSADAILY.COM – MALANG - Devrian Tandriant, founder dari Engineering Solution sekaligus merupakan alumni dari Teknik Elektro S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang angkatan 2013 mendapat penghargaan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Devrian diganjar juara 2 bidang IKM (Industri Kecil Menengah) pada Gebyar IKMA 2022.

Gebyar IKMA (Industri Kecil Menengah dan Aneka) merupakan gelaran dari Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, dibawah Kemenperin. Gelar tersebut diikuti sebanyak 219 startup seluruh Indonesia. Gebyar IKMA sebagai ajang dari Kemenperin untuk pengembangan dan pemberdayaan industri kecil menengah.

BACA JUGA : Petani di Kota Malang, Cegah Inflasi dengan Pemberdayaan

Devrian, sapannya menjelaskan ide awal pembuat Engineering Solution karena melihat IKM yang masih banyak memakai teknologi industri manual. Permasalah itu yang membuatnya tertantang mengikuti event ini agar dapat membantu industri kecil menengah.

“Alhamdulillah, akhirnya karya kami mendapat apresiasi dari kementerian. Kami ingin menjadi perusahaan engineering yang dapat menyelesaikan masalah-masalah di industri kecil maupun besar,” kata Devrian ketika dihubungi melalui WhatsApp pada Rabu (14/12/2022).

Engineering Solution sudah berdiri sejak tahun 2021 dengan legalitas bernama PT Engineering Solution Technology. Perusahaan ini bergerak di bidang engineering berlokasi di Malang, Jawa Timur. Pada event Startup4industry 2022 PT Engineering Solution Technology match dengan CV Ganesha Sora, Lembang, Jawa Barat. IKM Ganesha Sora memproduksi keju mozzarella dan produk turunannya.

Masalah yang dihadapi oleh IKM Ganesha Sora, kata Devrian, adalah proses portioning atau gramasi 200 gram masih dengan cara konvensional memakai tangan manusia. Sementara keju tersebut harus dicetak 200 gram dengan kondisi suhu 75-85° C, hal itu membuat proses gramasi lama, banyak menghabiskan waktu dan tenaga.

“Masalah lain yang dihadapi adalah mesin-mesin mereka masih menggunakan technology 2.0 dan masih manual. Masalah yang dihadapi Ganesha Sora kemudian kami kami carikan solusi dengan mendesain dan membuat mesin untuk memotong keju mozarella,” terang alumni ITN Malang tersebut.

Mesin tersebut diberi nama Mozzarella Cheese Portioning Machine berfungsi memotong keju mozarella takaran 100 gram-1000 gram sesuai setting operator. Outputnya 4 detik/pcs, sementara jika memakai tangan manusia 15detik/pcs. Engineering Solution juga memodifikasi tiga mesin Ganesha Sora, dan mengintegrasikan pada human machine interface (HMI touchscreen).

BACA JUGA : Hotel Tugu Malang Hadirkan Penawaran Spesial “Homecoming

 “Kami akhirnya membuat IKM (Ganesha Sora) naik tingkat ke Industry 3.0, sehingga mesin-mesin di IKM menjadi otomatis dan terintegrasi. Harapan kami bisa membantu IKM saat proses produksi dan industri kecil menengah di Indonesia bisa masuk ke era teknologi Industri 4.0,” tukasnya.

Dia kemudian mengajak mahasiswa agar termotivasi dan berprestasi. Menurutnya prestasi tidak hanya pada bidang akademik, mahasiswa hendaknya mulai berorganisasi sejak dini. Karena softskill yang didapat dari berorganisasi sangat diperlukan didunia kerja.(ris)