Aksi Dramatis Penyelamatan Truk Tangki Pertamina yang Terbakar usai Tabrak Gerbong RTW di Fuel Terminal Madiun
Kerasnya tabrakan menyebabkan terjadinya tumpahan BBM hingga menimbulkan kebakaran. Api langsung membesar hingga menyebabkan kabakaran bangunan sekitar gudang HSE -Workshop-Control Room. Puluhan orang mengalami luka bakar. Evakuasi pengemudi tangki yang terjepit pun sempat berlangsung lama.
NUSADAILY.COM - KOTA MADIUN – Sebuah truk tangki milik Pertamina menabrak gerbong RTW (Rail Tank Wagon) saat akan memasuki area Fuel Terminal Madiun, Senin (07/11/2022) pagi.
Kerasnya tabrakan menyebabkan terjadinya tumpahan BBM hingga menimbulkan kebakaran. Api langsung membesar hingga menyebabkan kabakaran bangunan sekitar gudang HSE -Workshop-Control Room. Puluhan orang mengalami luka bakar. Evakuasi pengemudi tangki yang terjepit pun sempat berlangsung lama.
Sistem kemanan keadaan darurat level 1 diaktifkan. Mobil Damkar milik Pertamina dan Damkar milik Pemkot Madiun diterjunkan untuk memadamkan api.
BACA JUGA: Kebakaran Landa Balai Kota Bandung, Kobaran Api Membubung...
Pada saat yang bersamaan, warga ring 1 melakukan aksi protes karena kebaran berdampak ke lingkungan mereka. Upaya antisipasi dilakukan oleh tim Pertamina dibantu tim terkait.
Namun peristiwa ini tidak sungguh-sungguh terjadi. Melainkan hanya simulasi penanganan darurat kecelakaan sebagai bentuk kesigapan dalam penanganan keadaan darurat, PT Pertamina Patra Niaga di Regional Jatimbalinus bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas serta perwakilan dari Defense Threat Reduction Agency (DTRA) Amerika Serikat menyelenggarakan simulasi penanganan keadaan darurat kebocoran mobil tangka.
Simulasi ini diselenggarakan di dua lokasi yaitu di Kota Surabaya sebagai Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) dan Kota Madiun sebagai lokasi kejadian.
Dalam keterangan resminya, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deny Djukardi mengatakan, kegiatan pelatihan Chemical Emergency Response dan Chemical Safety Transportation ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan keselamatan transportasi jalan sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
"Pertamina sendiri rutin melaksanakan simulasi keadaan darurat terutama terhadap seluruh sarana dan fasilitasi seperti Fuel Terminal, Depot Pengisian Pesawan Udara, SPPBE, Mobil tangka dan sarfas lainnya. Simulasi kami lakukan sebagai upaya antisipasi dan kesigapan dalam menangani keadaan darurat," jelasnya, Senin (07/11/2022).
BACA JUGA: Truk Tangki Pertamina ‘Disandera’ Mahasiswa Makassar saat Demo Tolak Kenaikan BBM Subsidi
Skenario simulasi ini, lanjutnya, dimulai Ketika mobil tangki Pertamina terjadi kecelakaan dikarenakan menabrak gerbong RTW (Rail Tank Wagon) saat akan memasuki area Fuel Terminal Madiun.
Insiden menyebabkan terjadinya tumpahan BBM sehingga tidak berselang lama, api pun muncul.
Kebakaran ini tereskalasi di bangunan sekitar yaitu gudang HSE -Workshop-Control Room yang memicu diaktifkannya keadaan darurat level 1. Pada saat yang bersamaan terjadi aksi demo warga Ring 1 akibat insiden yang berdampak kepada lingkungan mereka.
"Simulasi seperti itu harus terus kami lakukan dikarenakan resiko pekerjaan pendistribusian energi seperti BBM dan LPG sangat tinggi. Setiap hari pekerja Pertamina berhadapan dengan produk yang berbahaya. Sehingga kesigapan atau awareness harus terus ditingkatkan agar upaya antisipasi bisa secara cepat dilakukan,” pungkas Deny.(nto/lna)