Akses Pendidikan di Kota Batu Belum Merata, Ini Solusi Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar

Oct 31, 2024 - 08:20
Akses Pendidikan di Kota Batu Belum Merata, Ini Solusi Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar
Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar saat menyapa anak-anak sekolah

NUSADAILY.COM – KOTA BATU - Persoalan pendidikan di Kota Batu masih dihadapkam pada ketimpangan antara lembaga pendidikan negeri dan swasta. Kesenjangan ini terjadi mulai tingkat pendidikan dasar hingga menengah atas. Calon Wali Kota Batu Firhando Gumelar memiliki perhatian akan hal itu.

 

Permasalahan kesenjangan pendidikan ini, kata Ahli Politik dan Kebijakan Publik Universitas Brawijaya, Andhyka Muttaqin harus ditangani secara serius agar indeks pendidikan di Kota Batu meningkat. Saat ini, indeks pendidikan Kota Batu masih tertinggal dari banyak daerah lain di Jatim. Salah satu caranya adalah dengan pemerataan fasilitas pendidikan berstandar di semua wilayah Kota Batu.

 

"Pemerataan standarisasi kualitas pendidikan harus dilakukan, dengan begitu lulusan sekolah di Kota Batu memiliki intelektualitas yang baik karena semua mendapatkan fasilitas belajar yang baik," kata Andhya dihubungi awak media, Rabu 30 Oktober 2024.

 

Andhyka menilai, problem tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Wali Kota Batu terpilih nanti. Sebab, pemerataan standarisasi pendidikan di Kota Batu merupakan kebutuhan yang bisa meningkatkan semua aspek kehidupan masyarakat Kota Batu.

 

Dengan pemerataan standarisasi kualitas pendidikan di semua level, ia yakin indeks pendidikan dan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Batu akan meningkat, yang secara otomatis akan menghasilkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

 

Bagi Andhyka, pemerataan standarisasi kualitas pendidikan tersebut di antaranya aksesibilitas. Hal ini bertujuan agar anak-anak Kota Batu mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses pendidikan.

 

"Pendidikan merupakan kebutuhan fundamental karena dapat mencetak generasi penerus bangsa dan menciptakan sumber daya manusia berkualitas. Pendidikan juga memberikan akses kepada anak untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang penting untuk pengembangan diri dan masa depannya," jelas Andhyka.

 

Sementara itu, Calon Walikota Batu nomor urut 2, Firhando Gumelar menuturkan perhatiannya atas masalah ini. Apalagi jika merujuk pada data Badan Pusat Statistik, Rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk berusia 25 tahun ke atas di Kota Batu, Jawa Timur sebesar 9,85 tahun pada 2023. RLS tersebut menunjukkan rata-rata penduduk Kota Batu hanya sekolah sampai jenjang kelas IX atau kelas 3 SMP.

 

Baginya dengan pemerataan sarana, prasarana, dan kualitas pendidikan, RLS di Kota Batu akan semakin meningkat. Ketika RLS sudah di angka 12 tahun, maka SDM di Kota Batu akan lebih unggul. Menuju jenjang kuliah jauh lebih mudah.

 

Apalagi dirinya sudah mencanangkan program 1 KK 1 Sarjana. Dengan semakin banyak jumlah sarjana berkualitas di Kota Batu, taraf hidup dan ekonomi masyarakat Kota Batu secara otomatis akan meningkat, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.

 

Ini relate dengan program pendidikan yang dicanangkan paslon GURU, yakni wajib belajar 12 tahun dan 1 KK 1 sarjana. Dengan latar belakang pendidikan yang baik, intelektualitas seseorang juga baik. SDM yang baik tentu berkorelasi langsung dengan peluang pekerjaan yang baik pula.

 

''Anak-anak Kota Batu tidak lagi bekerja dengan gaji rendah karena kesempatan untuk mendapatkan posisi atau jabatan strategis sangat terbuka. Dengan kemampuan lebih yang mereka punya, anak-anak Batu juga bisa menciptakan banyak lapangan kerja sendiri," kata Firhando. (oer/wan)