AHY Kritik Keras Proyek Mercusuar Jokowi: Tak Berdampak Pada Rakyat Kecil

"Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar yang tidak banyak berdampak pada kehidupan wong cilik, tidak banyak berdampak pada saudara-saudara kita yang termasuk kategori miskin dan tidak mampu," kata AHY dalam pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).

Mar 15, 2023 - 16:48
AHY Kritik Keras Proyek Mercusuar Jokowi: Tak Berdampak Pada Rakyat Kecil

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partrai Demokrat, melontarkan kritik keras ke rezim Presiden Joko Widodo (jokowi) soal pembangunan.

AHY menilai, proyek-proyek mercusuar Jokowi tak berdampak pada rakyat kecil alias wong cilik.

AHY mulanya menyoroti krisis dunia yang tengah terjadi. Ia juga menilai Indonesia sedang menghadapi masalah ekonomi yang sulit lantaran keuangan negara tak terkelola dengan baik.

Menurutnya, anggaran negara terlalu banyak digunakan guna membiayai proyek-proyek infrastruktur. Proyek tersebut, sebut dia, tak berdampak pada rakyat kecil.

"Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar yang tidak banyak berdampak pada kehidupan wong cilik, tidak banyak berdampak pada saudara-saudara kita yang termasuk kategori miskin dan tidak mampu," kata AHY dalam pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).

AHY mengatakan Indonesia tengah menghadapi masalah ekonomi yang sulit lantaran keuangan negara tak terkelola dengan baik.

Menurutnya, anggaran negara terlalu banyak dipakai untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang tak berdampak pada rakyat kecil.

Ia menyebut imbas dari banyaknya anggaran yang dipakai untuk proyek itu membuat utang Indonesia naik tiga kali lipat.

"Menurut Kementerian Keuangan, di awal 2023 ini angkanya mencapai Rp7.733 Triliun. Belum lagi utang BUMN yang semakin menggunung sebesar Rp1.640 Triliun," ujarnya.

AHY menilai Indonesia kesulitan membayar utang karena keuangan negara juga tengah menghadapi tekanan. Ia menyebut rakyat yang bakal menanggung utang lewat pajak yang dibayarkan.

Jokowi gencar melakukan pembangunan infrastruktur yang meliputi jalan tol, jalan nontol, bandara, pelabuhan, bendungan, hingga irigasi sejak menjabat 2014 lalu.

Jokowi berambisi untuk masif dalam pembangunan infrastruktur sebagai fondasi bagi Indonesia berkompetisi dengan negara lain.

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, ada 17 ruas jalan tol sepanjang 410 km yang sedang dalam proses pembangunan. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menargetkan proyek itu selesai tahun ini.

Sejumlah contoh proyek tol itu, antara lain jalan tol kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) sepanjang 101,6 km, jalan tol non-trans 115,8 km, dan jalan Tol Trans Sumatera 192,4 km.

Kemudian, beberapa bandara yang masih dalam proses pembangunan atau akan dibangun, di antaranya Bandara Kediri, Bandara Nabire Baru, dan Bandara Bali Utara.

Pelbagai proyek kereta api menjadi fokus pemerintah antara lain kereta api akses Bandara Baru Yogyakarta-Kulon Progo dan Kereta Api Jakarta-Surabaya.

Selain itu, pemerintah juga berencana membangun dan mengembangkan sejumlah pelabuhan seperti Pelabuhan KEK Maloy, Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Likupang, dan Pelabuhan Patimban. Semua proyek bandara, pelabuhan, dan kereta api ini masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN).

Aturan soal PSN tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Di luar PSN, terdapat proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang juga sedang dikebut oleh pemerintah. Proyek ini dibangun di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Sebanyak 60 persen saham perusahaan digenggam oleh konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan 40 persennya dimiliki Beijing Yawan HSR Co.Ltd.(han)