Ada Rencana Reaktivasi Jalur Kereta di Pulau Madura, Diprediksi Habiskan Rp 3,3 Triliun

Pulau Madura butuh kereta api. Ratusan kilometer rel kereta api tidak aktif selama bertahun-tahun di Pulau Madura kini diminta untuk direaktivasi kembali.

Feb 6, 2023 - 03:00
Ada Rencana Reaktivasi Jalur Kereta di Pulau Madura, Diprediksi Habiskan Rp 3,3 Triliun
Ilustrasi rel kereta api.(THINKSTOCKPHOTOS)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pulau Madura butuh kereta api. Ratusan kilometer rel kereta api tidak aktif selama bertahun-tahun di Pulau Madura kini diminta untuk direaktivasi kembali.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi meminta pemerintah pusat menghidupkan kembali jalur kereta di Pulau Madura. Menurutnya, reaktivasi transportasi kereta bisa meningkatkan perekonomian di Pulau Madura.

Reaktivasi jalur kereta ini diperlukan demi memenuhi keinginan masyarakat. Termasuk alternatif jika pemerintah pusat tak membangun jalan tol trans Madura.

Aspirasi disampaikan Fauzi langsung ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat kunjungan ke Sumenep, Kamis (2/2/2023).

"Dengan reaktivasi jalur kereta, akan ada pemangkasan waktu dalam perputaran komoditas. Dengan sendirinya, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Madura," kata Fauzi.

Fauzi menyebut sudah bersurat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia berharap Sri Mulyani serta Menko Polhukam Mahfud MD yang juga hadir dalam acara bisa membantu menyampaikan keinginan masyarakat Madura ke Jokowi.

Usut punya usut, jalur rel kereta di Madura sendiri sudah eksis sejak lama dan memiliki jarak yang cukup panjang. Dari hasil penelusuran detikcom, setidaknya ada jalur kereta sepanjang 225 km.

Bahkan jalur tersebut cukup tua umurnya, jalur kereta ratusan kilometer itu sudah beroperasi di bawah kepemilikan Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM) sejak 1897 alias sejak masa kependudukan Belanda di Indonesia.

Jalur kereta ini mengubungkan Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung.

Sudah Masuk Perpres
Sebenarnya, reaktivasi jalur kereta Madura sudah diwacanakan sejak medio 2017 yang lalu. Bahkan, dilihat dari data LPSE Kementerian Perhubungan, tender kajian reaktivasi jalur kereta di Madura sempat dibuka pada tahun 2017.

Adapun nama tender tersebut "Reviu Studi Kelayakan Reaktivasi Jalur KA di Pulau Madura" dengan nilai pagu paket sebesar Rp 840.000.000 dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 826.595.000.

Namun proyek ini tak berjalan karena rencana reaktivasi jalur kereta api di Madura belum masuk daftar prioritas pada kala itu.

Proyek reaktivasi kereta api di Madura sendiri sejatinya sudah masuk ke dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Nah di dalam Perpres tersebut dijelaskan prediksi biaya yang dibutuhkan untuk reaktivasi rel kereta di Madura.

Proyek reaktivasi jalur rel kereta Madura masuk ke dalam lampiran Perpres 80 tahun 2019. Tepatnya, pada bagian kebutuhan program atau proyek prioritas untuk mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan prioritas Gerbangkertosusila.

Dilihat detikcom dalam lampiran Perpres tersebut dicantumkan proyek reaktivasi yang akan dilakukan adalah Reaktivasi Jalur KA Kamal-Sumenep. Proyek ink bakal dijalani di beberapa Kabupaten pada Provinsi Madura, mulai dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.

Disebutkan juga prediksi awal hitung-hitungan biaya proyek tersebut sebesar Rp 3,37 triliun. Sumber dananya dituliskan dari BUMN.(eky)