Ada Buku Hitam Milik Sambo Diduga Berisi Catatan Konsorsium 303
"Harus diperiksa juga Ferdy Sambo soal konsorsium 303. Dalam bagan itu bukankah Sambo sebagai kaisarnya. Bukan hanya Sambo saja, tetapi juga nama-nama terlibat di dalam bagan itu,"
NUSADAILY.COM – JAKARTA – Bambang Rukminto, pengamat Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mendesak Polri agar segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo dalam Konsorsium Judi Online 303.
Hal tersebut disampaikan pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto merespon hadirnya buku hitam milik Sambo yang diduga berisi catatan pribadi terkait konsorsium.
"Harus diperiksa juga Ferdy Sambo soal konsorsium 303. Dalam bagan itu bukankah Sambo sebagai kaisarnya. Bukan hanya Sambo saja, tetapi juga nama-nama terlibat di dalam bagan itu," ujarnya kepada wartawan, Kamis (13/10).
Bambang menilai seharusnya penyidik Mabes Polri memiliki kompetensi dan kualitas yang mumpuni untuk menyelidiki kasus tersebut.
Hanya saja, kata dia, masalahnya penyidik seringkali terkendala psikologis karena ada saling sandera kepentingan.
"Hal itu bisa dipecahkan bila ada ketauladanan dan sikap tegas dari Kapolri sebagai pucuk pimpinan Polri," jelas dia.
Oleh sebab itu, dirinya meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat benar-benar serius mengusut dugaan konsorsium judi online 303 di internal kepolisian.
Sehingga anggota pelaksana di lapangan juga dapat berani melakukan penyidikan terlebih jika menyangkut Perwira Tinggi (Pati) Polri.
"Tidak ada jaminan keselamatan, terutama karir mereka dari Kapolri. Makanya, lagi-lagi ini tergantung dari sikap tegas Kapolri. Kapolri harus ing ngarso sung tuladha, di depan menjadi tauladan, memimpin sendiri upaya penuntasan kasus 303 ini," tegasnya.
Diketahui, Sambo terlihat sempat memegang buku hitam kecil saat proses pelimpahan tahap II perkara pembunuhan berencana dan obstruction of justice di kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Buku hitam tersebut juga sempat dibawa oleh Sambo ketika dirinya mengikuti sidang dugaan pelanggaran etik di Gedung TNCC Mabes Polri beberapa waktu lalu. Buku hitam itu kemudian disebut-sebut memuat seluruh catatan pribadi Sambo, termasuk soal Konsorsium 303.
Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis menyebut buku hitam yang dipegang Sambo merupakan catatan pribadinya. Kendati demikian, dirinya mengaku tidak mengetahui secara pasti isi catatan Sambo tersebut.
"Buku tersebut adalah buku catatan Pak FS," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Selasa (11/10).
Arman juga enggan mengomentari dugaan yang menyebut buku tersebut berisi data-data bagan konsorsium 303 maupun tambang mafia di Polri. Ia hanya mengatakan masing-masing terdakwa memang memiliki buku catatan.
"Isinya saya enggak tahu pastinya. Tapi kami fokus ke substansi perkara saat ini," tuturnya.(han)