7 Alasan Marak Terjadi Kecelakaan Pesawat di Nepal

Kecelakaan pesawat mematikan cukup sering terjadi di Nepal, terbaru menimpa Yeti Airlines di mana seluruh penumpang meninggal dunia. Setidaknya sejak 2010 sampai saat ini, ada 12 kecelakaan pesawat di negara itu.

Jan 18, 2023 - 13:00
7 Alasan Marak Terjadi Kecelakaan Pesawat di Nepal
Foto: Dok. Yeti Airlines

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kecelakaan pesawat mematikan cukup sering terjadi di Nepal, terbaru menimpa Yeti Airlines di mana seluruh penumpang meninggal dunia. Setidaknya sejak 2010 sampai saat ini, ada 12 kecelakaan pesawat di negara itu.

Dikutip dari detikINET, berikut 7 alasan kenapa sering terjadi kecelakaan pesawat di Nepal.

Medan yang sulit

Nepal punya alam yang sulit bagi pilot, dengan pegunungan super tinggi dan lembah sempit. Gunung tertinggi dunia, Everest, ada di Nepal yang menjulang 8,8 kilometer. Pegunungan Himalaya yang melintasi Nepal, juga menimbulkan tantangan signifikan bagi pilot.

Pegunungan dapat menyebabkan turbulensi parah, angin kencang, dan jarak pandang buruk, membuat kondisi terbang sangat berbahaya. Selain itu, banyak bandara di Nepal berada di daerah terpencil, yang dapat menyulitkan tim penyelamat.

Kurangnya teknologi modern

Banyak bandara di Nepal belum dilengkapi teknologi terbaru dan infrastruktur terkini untuk mendukung penerbangan aman. Negara ini hanya memiliki satu bandara internasional, Bandara Internasional Tribhuvan (TIA), dan beberapa bandara domestik.

Kebanyakan masih membutuhkan sistem navigasi dan komunikasi yang canggih, dan kurangnya infrastruktur itu membuat penerbangan menjadi sulit dan berbahaya.
Bandara-bandara di Nepal juga masih perlu penerangan tambahan dan penandaan landasan pacu memadai.

Pesawat tidak dirawat dengan baik

Banyak pesawat yang digunakan di Nepal sudah tua dan tidak terawat dengan baik. Maka, selalu ada bahaya kerusakan mekanis dan masalah lainnya. Sebagian besar pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan domestik sudah tua atau sudah lama beroperasi.

Hal itu dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena pesawat ini mungkin tidak dapat bertahan dalam kondisi terbang yang menantang di Nepal. Banyak maskapai domestik di Nepal membutuhkan lebih banyak sumber daya atau keahlian untuk merawat pesawat mereka dengan baik.

Regulasi yang tidak memadai

Industri penerbangan di Nepal dinilai perlu diatur dengan lebih baik. Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) bertanggung jawab untuk mengatur industri penerbangan, tetapi dikritik karena kurangnya pengawasan dan penegakan standar keselamatan yang buruk. Ada laporan bahwa maskapai domestik di Nepal beroperasi tanpa lisensi dan izin yang diperlukan.

Kesalahan pilot

Pilot di Nepal seringkali pelatihan dan pengalamannya terbatas, yang dapat meningkatkan risiko kesalahan manusia. Banyak maskapai domestik di Nepal butuh lebih banyak sumber daya untuk memberi pelatihan dan pengalaman memadai pada pilot. Beberapa maskapai domestik di Nepal mempekerjakan pilot dari negara lain dan potensi ketidaktahuan mereka dengan medan dapat mengakibatkan penilaian risiko yang buruk.

Cuaca buruk mengintai

Nepal memiliki musim hujan deras yang dapat menyebabkan jarak pandang buruk dan angin kencang, membuat kondisi penerbangan lebih sulit. Hujan deras dan badai petir dapat membuat kondisi penerbangan sangat berbahaya selama musim hujan, biasanya berlangsung bulan Juni hingga September. Cuaca di Nepal dapat berubah dengan cepat dan tidak terduga, sehingga menyulitkan pilot bernavigasi.

Kontrol lalu lintas udara

Sistem kontrol lalu lintas udara Nepal dinilai perlu ditingkatkan dan diperlengkapi dengan lebih baik. Sistem kontrol lalu lintas udara Nepal dilaporkan kurang canggih dibandingkan negara lain, dan hal ini berpotensii menyebabkan masalah.(eky)