50 Anak di Bawah Umur Tewas Dalam Protes di Iran

Demo setelah kematian Mahsa Amini menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Diakhirinya kediktatoran dituntut. Para penguasa yang bereaksi dengan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Nov 17, 2022 - 21:41
50 Anak di Bawah Umur Tewas Dalam Protes di Iran
Protes di Iran terus berlanjut. Semua bagian dari populasi menuntut jatuhnya rezim.

NUSADAILY.COM – TEHRAN - Demo setelah kematian Mahsa Amini menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Diakhirinya kediktatoran dituntut. Para penguasa yang bereaksi dengan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mengutip dari Blick.ch, Rezim Iran bereaksi terhadap protes yang sedang berlangsung dengan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Anak-anak dibunuh, hal ini dilaporkan oleh " New York Times"dengan merujuk pada dua lusin orang yang diwawancarai dengan identitas yang di rahasiakan, termasuk pengacara dan pengacara hak asasi manusia.

Baca Juga : Begini Kata PM Kanada Trudeau soal Xi Jinping Marah di...

Setelah kematian Mahsa Amini yang kejam († 22) oleh wakil regu, wanita yang pertama kali berdemonstrasi. Sementara itu, protes telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, dan anak di bawah umur semakin banyak yang ambil bagian. Menurut pejabat Iran, usia rata-rata adalah 15 tahun.

Mereka semua menyerukan jatuhnya rezim. Hal  ini memungkinkan para pengunjuk rasa dipukuli, dipenjara atau ditembaki oleh aparat keamanan. Sementara itu, ratusan anak dan remaja dipukuli dan ditangkap.

Menurut CNN , setidaknya lima puluh orang telah meninggal. Kaum muda telah menjadi sasaran dalam tindakan keras yang lebih luas terhadap protes yang telah menyebabkan sekitar 14.000 orang ditangkap. Menurut sumber anonim yang dirujuk oleh The New York Times, hingga 1.000 anak di bawah umur ditahan oleh aparat keamanan.

Anak-anak akan menjalani "terapi perilaku" di pusat penahanan remaja. Ini di bawah pengawasan pendeta dan psikolog yang akan memberi tahu anak-anak bahwa mereka telah melakukan dosa. Jika mereka menolak, mereka akan diberi resep obat.

Baca Juga : Viral Presiden Prancis Blusukan hingga Gendong Bayi di Bali Usai Pertemuan KTT G20

Diana Eltahawy dari Amnesty International mengatakan kepada New York Times bahwa "Apa yang membuat protes ini berbeda adalah bahwa anak-anak lebih menonjol ."

Mereka akan menunjukkan tekad yang besar untuk menentang rezim dan membela diri untuk masa depan yang lebih baik. Eltahawy b"Rezim Iran akan menggunakan segala cara untuk mematahkan segala perlawanan. (jrm2/lna)