5 Rekomendasi Tempat Wisata Air Di Jepara

Kabupaten Jepara, Jawa Tengah punya sederet tempat wisata menarik. Daerah kelahiran Ratu Kalinyamat dan R.A Kartini ini cocok dijadikan destinasi liburan bersama orang tedekat.

Nov 26, 2022 - 17:51

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kabupaten Jepara, Jawa Tengah punya sederet tempat wisata menarik. Daerah kelahiran Ratu Kalinyamat dan R.A Kartini ini cocok dijadikan destinasi liburan bersama orang tedekat.

Jepara juga punya wisata yang berhubungan dengan air, seperti pantai dan air terjun. Berikut enam di antaranya.

1. Pantai Pungkruk

Pantai Pungkruk berlokasi di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah atau tepatnya 15 menit dari Kota Jepara.

Tempat wisata ini disebut-sebut sebagia kawasan wisata kuliner terbesar di Jawa Tengah, dan uniknya lokasinya berada di pantai. Menariknya lagi, hampir semua kafe atau rumah makan di sini tempatnya dibangun berupa gazebo yang lokasinya menghadap langsung ke pantai dan laut.

 Menikmati hidangan sambil menikmati pemandangan laut yang biru, akan membuat Anda betah berlama-lama di Pantai Pungkruk.

BACA JUGA : Liburan ke Eropa Timur, Kunjungi Pemandangan Alam yang Mengagumkan

2. Pantai Kartini

Selanjutnya selain Karimunjawa adalah Pantai Kartini yang merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Jepara. Tak hanya menawarkan pemandangan pantai yang memesona, di sini juga Anda dapat melihat berbagai macam wahana dan atraksi permainan menarik yang sangat digemari oleh anak-anak.

Di Pantai Kartini biasanya digelar beberapa event, misalnya festival kebudayaan tahunan yang bernama "Lomban". Acara kebudayaan tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Syawal, seminggu setelah Idulfitri dan hanya dilangsungkan selama satu hari.

Lokasinya berada di berada di Desa Bulu, Kecamatan Jepara atau sekitar 2,5 kilometer ke arah barat dari kantor Bupati Jepara dan sering dijadikan tempat wisata keluarga.

3. Pantai Tirto Samodro

Jepara juga memiliki pantai lainnya, yaitu dinamakan Pantai Tirto Samodro. Pantai ini dikenal sebagai Pantai Bandengan karena lokasinya berada di Desa Bandengan, Kecamatan Jepara.

Uniknya lagi panati ini memiliki nama lainnya, yaitu Klein Scheveningen, nama yang diberikan oleh Ny. Ovink Soer—salah satu teman dari R.A Kartini. Di mana nama tersebut disematkan seperti salah satu pantai di Belanda yang mirip dengan Pantai Bandengan.

Pantai Tirto Samodro memiliki hamparan pasir putih di sepanjang pantainya. Di tempat satu ini juga krap diadakan acara, seperti festival layang-layang dan perlombaan motocross. Anda juga jangan sampai melewatkan menyaksikan, indahnya sunset atau matahari terbenam di pantai ini.

4. Air Terjun Banyu Anjlok

Selain pantainya, Jepara juga memiliki beberapa air terjun yang tak kalah cantik. Misalnya Air Terjun Banyu Anjlok, berlokasi di Samosari, Batealit, Kabupaten Jepara.

Air Terjun Banyu Anjlok secara harfiah dapat diartikan sebagai air yang terjun secara bebas. Pemandangannya sangat indah, Anda bisa melihat air terjun dengan airnya yang jernih ditambah nuansa hijau di sekitarnya memberikan dan menambanhkan kesan sejuk nan asri.

Namun akses menuju air terjun ini cukup sulit. Anda hanya bisa menggunakan sepeda motor sampai di pemukiman saja, selebihnya dilakukan dengan cara berjalan kaki. Akan tetapi rasa lelah dan medannya yang sulit ini akan terbayarkan, dengan pemandangan sekitar Air Terjun Banyu Anjlok yang indah.

BACA JUGA : Pemandian Tirta Budi Tempat yang Cocok Untuk Kamu Merilekskan Pikiran

5. Air Terjun Jurang Nganten

Air Terjun Jurang Nganten berlokasi di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, sekitar 20 km dari pusat kota Jepara. Suasana yang tenang serta pemandangan di sekitar air terjun yang sangat cantik membuat wisatawan bisa puas berlama-lama di sini.

Letaknya yang berada di daerah lembah, membuat medan yang harus dilalui cukup sulit. Namun, kesulitan tersebut terbayar setelah melihat keindahan air terjun yang mengalir dari dinding bukit yang tegak.

Akan tetapi di balik namanya yang indah, terdapat cerita miris di baliknya yang menjadi asal usul nama air terjun ini. Konon, ada sepasang pengantin yang tidak direstui oleh orang tua masing-masing, tetapi tetap memaksakan diri melangsungkan pernikahan. Mereka berdua kemudian melarikan diri dengan menggunakan andong yang ditarik oleh kerbau.

Kemudian dalam perjalanannya, andong tersebut tiba-tiba terperosok ke dalam jurang saat sedang berjalan di tepi sungai. Kedua pengantin tersebut meninggal di dalam jurang yang kemudian dikenal dengan nama Air Terjun Jurang Nganten.

(roi)